PR DEPOK – Pengamat politik sekaligus Filsuf, Rocky Gerung, belum lama ini menanggapi perihal arus balik libur natal tahun baru (nataru) yang dinilai tak terkontrol sehingga tak mengindahkan imbauan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Dalam keterangannya, Rocky menilai bahwa ini menandakan kegagalan pemerintah dalam menangani kedaruratan Covid-19 di Indonesia, terlihat dari membludaknya masyarakat yang berlibur ke tempat wisata.
“Cara pemerintah mengelola kasus ini, kedaruratan ini betul-betul tidak professional. Keterangan untuk menghalangi orang pergi itu tidak diucapkan lebih tajam dibanding dengan keterangan untuk mempersiapkan antigen,” ujar Rocky Gerung, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal Youtube miliknya.
Baca Juga: Fokus Salurkan Bansos, Pemerintah Targetkan Masyarakat Miskin di Indonesia 0 Persen
Tak hanya itu, pengamat politik itu juga menyoroti pergantian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang mana presiden RI Joko Widodo memilih Sandiaga Uno untuk mengemban tugas tersebut.
Menurutnya, posisi menparekraf ini semestinya dibiarkan kosong mengingat saat ini pandemi masih menjadi penghalang nomor satu berjalannya sektor pariwisata.
“Itulah paradoksnya, kan mestinya dibiarkan aja kosong pariwisatanya wong agak ada yang perlu dipromosikan. Jadi nanti juga si menterinya bingung ‘saya ditugaskan untuk mempromosikan pariwisata, ngapain saya mencegah orang pariwisata.’ Kan anehnya begitu,” lanjutnya.
Baca Juga: Kabar Baik! Insentif Kartu Prakerja 600 Ribu Cair Hari Ini, Berikut Cara Cek Jadwal Pencairannya
Ia menilai akan lebih baik jika Jokowi memutuskan untuk mengosongkan kemenparekraf hingga pandemi berakhir dan pariwisata bisa kembali berjalan.