PR DEPOK - Berita hilangnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menjadi sorotan publik pada Sabtu, 9 Januari 2020.
Pesawat yang akan menempuh rute Jakarta-Pontianak itu diketahui mengalami keterlambatan 30 menit diakibatkan hujan deras sebelum boarding di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Delayed (terlambat) karena hujan deras sebelum boarding,” kata Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena dikutip Pikiran Rakyat Depok dari Antara.
Baca Juga: Sriwijaya Air SJ-182 Hilang Kontak, Pengamat Sarankan Pemerintah Buka Riwayat Perawatan Pesawat
Pada konferensi pers itu pula Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto mengatakan pihaknya tengah mengumpulkan data-data untuk keperluan investigasi, termasuk data cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Kalau cuaca kami koordinasi dengan BMKG. Kami kumpulkan data semua. Kami akan bersama BMKG mengevaluasi cuaca yang ada saat itu. Kami juga akan mewawancarai nelayan yang katanya melihat pesawat jatuh. Saya belum bicara dengan nelayan. Ada nelayan melihat apakah benar atau tidak besok tim KNKT akan mewawancarai,” kata Soerjanto.
Hilang kontak pada penerbangan dari Jakarta menuju Pontianak, pesawat PK CLC Boeing 737 tersebut tak terdeteksi pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.
Baca Juga: Salah Satu Staf KLHK Ada di Sriwijaya Air yang Hilang Kontak, BTN Gunung Palung: Benar, Mohon Doanya
Dikabarkan Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak pada ketinggian 11.000 kaki, saat akan menambah ketinggian ke 13.000 kaki.