Dalam pidatonya, Biden bersumpah untuk mengakhiri “perang tak beradab” di negaranya yang terpecah belah.
Ia juga menyinggung soal terguncangnya ekonomi yang terpukul dan pandemi virus corona yang telah menewaskan lebih dari 400.000 warganya.
Sambil meletakkan tangan di atas Alkitab warisan keluarganya selama lebih dari seabad, Biden mengambil sumpah jabatan yang dilakukan oleh Ketua Mahkamah Agung AS, John Roberts.
Sumpah tersebut mengikat Presiden untuk “melestarikan, melindungi, dan mempertahankan Konstitusi Amerika Serikat”.
Baca Juga: Dianggap Tidak Seksi, Seorang Suami 'Paksa' sang Istri agar Merias Wajahnya Setiap Hari
“Melalui cobaan selama berabad-abad, Amerika telah diuji lagi, dan Amerika telah bangkit menghadapi tantangan.”
“Hari ini kita merayakan kemenangan bukan dari seorang kandidat, tetapi karena sebuah tujuan: demokrasi. Pada saat ini, teman-temanku, demokrasi telah menang,” ujar Biden saat menyampaikan pidato pelantikannya.
Berdasarkan kabar yang dihimpun, Joe Biden yang berusia 78 tahun itu menjadi Presiden AS tertua dalam sejarah.
Baca Juga: Banyak yang Bandingkan Era Jokowi dan SBY, Ruhut: Pasti Mereka tak Masuk Ring 1 Istana
Dirinya dilantik dalam upacara berskala kecil di Washington menyusul pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.