Bicara Soal Penyebab Banjir di Kalimantan Selatan, Tanggapan Sudjiwo Tedjo: Bisa Jadi karena...

- 23 Januari 2021, 17:27 WIB
Sudjiwo Tedjo.
Sudjiwo Tedjo. /Instagram/@president_jancuker.

PR DEPOK - Baru-baru ini banjir besar terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya terjadi di Kalimantan Selatan dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat.

Banjir yang menimpa 10 kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) itu menurut beberapa pihak terjadi akibat curah hujan tinggi yang berlangsung selama berhari-hari.

Hal itu juga yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden Jokowi juga menyebut bahwa sungai Barito tidak dapat menampung air sehingga meluap dan menimbulkan banjir.

Baca Juga: Risma Antar 15 Gelandangan Kerja di BUMN, Christ Wamea: Pasti Itu Relawan, yang Antar pun Ibu Drama Indonesia

Sejalan dengan Presiden Jokowi, Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian Daerah Aliran Sungai (DAS) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Saparis Soedarjanto juga menyebut bahwa banjir yang melanda Kalsel disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.

Hujan dikatannya sebagai faktor utama penyebab banjir dan sistem drainase tidak mampu mengalirkan air dengan volume besar.

Menyoroti soal banjir di Kalsel tersebut yang disebut akibat curah hujan, budayawan Sudjiwo Tedjo turut angkat suara.

Baca Juga: Akan Diaktifkan Lagi oleh Komjen Listyo, Kadiv Humas Polri: Pam Swakarsa Kali Ini Berbeda dengan Sebelumnya

Melalui Twitter pribadinya @sudjiwotedjo mempertanyakan soal banjir yang dipicu curah hujan yang tinggi apakah tidak dipicu oleh jenis awan tertentu atau dipicu oleh panas permukaan bumi yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan.

"Banjir di Kalsel dipicu oleh curah hujan yg tinggi? “Apakah curah hujan tinggi itu tidak dipicu oleh jenis awan? Dan apakah adanya jenis awan tertentu tidak dipicu oleh panas/dll permukaan bumi akibat kerusakan lingkungan?” itu pertanyaanku andai masih jd wartawan," kata Sudjiwo Tedjo sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Sabtu, 23 Januari 2021.

Pada cuitan yang lain, Sudjiwo Tedjo yang sebelumnya pernah menjadi wartawan mempertanyakan mengapa narasumber tidak ditanya secara mendalam terkait penyebab banjir yang katanya akibat cuaca tersebut.

Baca Juga: Pandji Belum Minta Maaf ke NU-Muhammadiyah, Husin Shihab: Laporkan Saja, Bisa Rusak Demokrasi

Ia juga mempertanyakan mengapa narasumber tidak ditanya perihal penyebab cuaca tersebut terjadi misalnya apakah berhubungan dengan berkurangnya hutan, dan lain sebagainya.

"Sebenarnya tiap baca bhw banjir di Kalsel akibat cuaca, aku sbg mantan wartawan Kompas nggeget2 “duh kok gak ditanya, apakah cuaca (lokal) tidak merupakan akibat ekosistem (lokal) dgn berkurangnya hutan dll, tidakkah dlm sistem suatu eko, ekosistem, semua terkait scr sistematis?” ujarnya.

Menurutnya, bisa jadi memang banjir Kalimantan Selatan dipicu oleh curah hujan yang tinggi dan itu bisa diterima, tapi ia menilai sebagai wartawan harus selalu skeptis.

Baca Juga: Desak Anies Baswedan Transparan Soal Anggaran Formula E, Ferdinand: Ini Pemerintahan Bukan Warung Keluarga!

Apabila hal-hal yang berkaitan sudah ditanya dari segala sisi dan terbukti benar disebabkan oleh hal itu, kata dia, maka barulah informasi dituliskan bahwa banjir tersebut dipicu oleh curah hujan.

"Bisa jadi banjir Kalsel dipicu curah hujan tinggi .. No problem .. tapi wartawan tuh harus selalu skeptis (bukan sinis) .. benarkah krn dipicu curah hujan? Kalau setelah tanya sana sini dll memang benar akibat hal itu.. ya udah tulis akibat dipicu curah hujan," kata Sudjiwo Tedjo.

***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @sudjiwotedjo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x