Kritik Anies yang Sebut Presiden Harus Menekan, Ferdinand Hutahaean: Nies, Rakyat Bisa Habis dalam Tekanan

- 28 Januari 2021, 11:57 WIB
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. /Instagram @ferdinand_hutahaean

PR DEPOK  Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, belum lama ini menyampaikan pernyataan yang menyebutkan bahwa seorang presiden harus mempunyai kekuatan menekan.

Menurutnya, seorang presiden harus bisa mengembalikan keadaan negara yang berdemokrasi secara efisien dan transparan sehingga menghasilkan politisi yang terhormat.

“Indonesia bukan negara pertama yang menjalankan demokrasi, puluhan negara sudah berdemokrasi. Efisien biayanya, transparan prosesnya, dan terhormat jadi politisi. Itu yang harus dikembalikan di Indonesia sekarang,” tutur Anies Baswedan.

Baca Juga: Nunuk Nuraini Meninggal Dunia, Sosok Peracik Bumbu Indomie yang Dijuluki Pahlawan oleh Ridwan Kamil

Selain itu, lanjut Anies, seorang presiden juga harus bisa menekan partai politik dengan cara yang lebih modern.

“Itu kekuatan seorang presiden adalah menekan, itulah modern presiden, presiden era modern itu bukan memerintah,(tapi) memanggil, bernegosiasi, persuasi, bicara, tunjukkan dorongan itu, berubah republik ini, pasti berubah,” ujar Gubernur DKI tersebut.

Lebih lanjut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan bahwa parpol pasti akan menaati panggilan yang dilayangkan oleh presiden, lantaran apa yang dikatakan presiden akan bersifat menekan.

Baca Juga: Akui Tak Marah Soal Tuduhan Langgar Prokes, Raffi Ahmad: Mungkin Itu Orang-Orang Syirik Nggak Tanggung Jawab

“Tekanan ini harus diberikan, hari ini tidak ada yang memanggil, dan partai politik itu kalau dipanggil presiden, (pasti) datang, taat, masalahnya dipanggil apa tidak?” tuturnya.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x