"Kami mendistribusikan beras itu melalui agen e-waroeng di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar," ujarnya menjelaskan.
Menurur Refli, beras yang didistribusikan untuk KPM di kawasan pemukiman Baduy itu hasil penyerapan dari petani lokal.
Untuk diketahui, PT APA menyerap beras lokal itu hingga 400 ton fengab perguliran keuangan Rp2,5 miliar, sehingga dapat meningkat pendapatan ekonomi petani di daerah tersebut.
Penyerapan beras itu dari petani lokal sebagai sentra lumbung pangan, seperti Kecamatan Malingping, Wanasalam, Leuwidamar, Sovang, Ciriten, Muncang, dan Cipanas.
Selama ini, penyerapan beras tersebut untuk membantu program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan juga PT APA sendiri mempekerjakan puluhan tenaga kerja.
''Kami menyalurkan beras itu jenis premium sesuai aturan Kemensos dan sebelum didistribusikan terlebih dulu dilakykan penyortiran dan pengepakan, srhingga berkualitas," ujarnya.
Seorang ibu rumah tangga warga Baduy bernama Santi yang berusia 45 tahun mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan betas dari Kemensos sehingga bisa memenuhi konsumsi pangan keluarga selama tiga pekan ke depan.
''Kami sebagai warga Baduy menyambut positif bantuan beras gratis itu," kata Refli mengakhiri.***