Selain itu, ia menganggap bahwa isu kudeta yang kabarnya mendapat dukungan dari KSP dan direstui presiden ini memang bukan isu yang baik, dan cenderung memalukan.
“Mengambil alih paksa kepemimpinan Partai dengan dukungan Kepala Staf Presiden, yang mengaku mendapat restu dari Presiden, memang bukan isyu yang sedap – sebenarnya bahkan memalukan,” ujarnya.
Rachland Nashidik beberapa kali memberikan tanggapannya terkait dengan isu kudeta yang digulirkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sebelumnya, ia sempat menyinggung soal pertemuan Moeldoko di hotel Aston Rasuna pada 27 Januari 2021 lalu.
Jangan bohong. Pertemuan itu bukan di kediaman tapi di hotel Aston Rasuna lantai 28, Rabu tanggal 27 Januari 2021 Pkl. 21.00. Anda datang ke situ, bukan mereka mendarangi Anda.— Rachland Nashidik (@RachlanNashidik) February 1, 2021
“Jangan bohong. Pertemuan itu bukan di kediaman tapi di hotel Aston Rasuna lantai 28, Rabu tanggal 27 Januari 2021, Pkl. 21.00. Anda datang ke situ, bukan mereka mendatangi Anda,” tulis Rachland Nashidik menanggapi bantahan Moeldoko terhadap tudingan keterlibatan KSP tersebut.
Baca Juga: Jelaskan Soal KLB dan Politik Partai ke AHY, Teddy Gusnaidi: Saran Gue Minta Maaf ke Pemerintah
Untuk diketahui, Moeldoko sebelumnya membantah isu yang menyebut bahwa dirinya merupakan pihak yang turut terlibat dalam pengambilalihan Partai Demokrat dari kepemimpinan AHY.
Ia mengatakan, dirinya memang sempat ditemui oleh beberapa kader Demokrat, namun ia mengaku tak tahu konteks dari kedatangan para kader tersebut ke kediamannya.***