Sebut Ketakutan Kwik Kian Gie sebagai Kegagalan Jokowi, Rocky: Dia Sadar Akal Sehat tak Mungkin Tumbuh di RI

- 7 Februari 2021, 17:07 WIB
Pengamat politik, Rocky Gerung komentari ketakutan Kwik Kian Gie soal berpendapat di era Presiden Jokowi.
Pengamat politik, Rocky Gerung komentari ketakutan Kwik Kian Gie soal berpendapat di era Presiden Jokowi. /Tangkapan layar YouTube Rocky Gerung Official.

PR DEPOK – Kwik Kian Gie belum lama ini mengungkapkan bahwa dirinya tak pernah setakut seperti sekarang ini untuk mengemukakan pendapatnya yang berbeda dengan pemerintahan.

Mantan Menteri Koordinator Ekonomi dan Industri era Presiden Gus Dur itu mengaku takut mengungkapkan pendapatnya lantaran akan diserang oleh akun-akun buzzer yang siap mengulik semua kehidupan dan bahkan masalah pribadinya.

Saya belum pernah setakut saat ini mengemukakan pendapat yg berbeda dgn maksud baik memberikan alternatif. Langsung saja di-buzzer habis2an, masalah pribadi diodal-adil. Zaman Pak Harto saya diberi kolom sangat longgar oleh Kompas. Kritik2 tajam tidak sekalipun ada masalah,” ujar Kwik Kian Gie di akun Twitter @kiangiekwik.

Baca Juga: Jadi yang ke-4, MV 'Mic Drop (Steve Aoki Remix)' BTS Capai 850 Juta Penayangan di YouTube, Selamat ARMY!

Pernyataannya ini lantas ditanggapi oleh pengamat politik sekaligus filsuf, Rocky Gerung, dalam dialognya bersama Hersubeno Arief di kanal Youtube Rocky Gerung Official.

Disampaikan Rocky, hal yang menimpa Kwik Kian Gie ini adalah akibat dari ketidakpahaman para buzzer istana bahwa pikiran-pikiran yang baik muncul dari perdebatan antar pakar, dan bukan dari bully-an atau hinaan dari pihak-pihak tertentu.

“Jadi saya melihat memang ada defisit yang luar biasa di era pemerintahan Pak Jokowi. Kita nggak perlu minta maaf untuk menyebut Pak Jokowi gagal untuk menghasilkan perdebatan publik,” ujar Rocky Gerung, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun YouTube Rocky Gerung Official.

Baca Juga: FPI Bantah Terlibat dengan ISIS, Luqman Hakim: Padahal Bertebaran Jejak Dukungannya pada ISIS, Aneh Banget!

Situasi saat ini, lanjutnya, semakin diperparah dengan kenyataan bahwa kabinet sekarang tidak diisi oleh orang-orang yang mampu untuk membaca pikiran dari Presiden Jokowi.

“Kan Pak Jokowi mengatakan bahwa kabinet itu adalah pikiran saya, nah sekarang menteri-menteri harus baca pikiran Pak Jokowi, (dan) gak bisa juga karena memang gak ada pikirannya kan. Kan gampang betul kita melihat bahwa kalau nggak ada pikiran maka nggak ada perdebatan di kabinet,” kata dia.

Menurutnya, ketidakmampuan presiden untuk memimpin orkestrasi pikiran di kabinet mengakibatkan para buzzer istana ini berinisiatif untuk menghina atau memojokkan pihak-pihak yang melontarkan pendapat yang berbeda dengan pemerintah.

Baca Juga: Banjir Rendam Semarang dan Bukan Jakarta, Rocky: yang Kecewa Itu Risma, Padahal Ia Datang untuk Menyaksikannya

Di sisi lain, menyoroti soal tokoh-tokoh kritis yang semakin menciut nyalinya dalam mengemukakan kritik terhadap pemerintah ini, Rocky Gerung menilai hal tersebut disebabkan para tokoh ini telah menyadari bahwa Indonesia tidak mungkin bisa menumbuhkan akal sehat dan pikiran yang jernih.

“Mereka bukan sekedar ketakutan, tapi menganggap bahwa ada yang nggak bisa tumbuh di Indonesia, yaitu akal sehat dan pikiran. Jadi kita justru takut kalau akal pikiran gak bisa ditumbukan, padahal negeri ini didirikan oleh pemikir-pemikir terbaik bangsa,” ucap Rocky menjelaskan.

Anggapan inilah, katanya, yang kemudian membuat mantan Menteri KKP, Susi Pudjiastuti, juga menganggap bahwa Indonesia sedang merosot dalam segala hal, termasuk dalam duel pikiran.

Baca Juga: Unggah Foto Bukti Munarman Terlibat Organisasi ISIS, Husin Shihab: Kurang Apalagi Polisi untuk Panggil Dia?

“Itu yang (juga) menyebabkan Sudjiwo Tejo, yang kaya akan satire, humor cerdas, akhirnya menganggap bahwa ‘yaudah kalau begini nasib kita, itu kita akan perlahan-lahan akan mengalami involusi’ yaitu memburuk sampai akhirnya berantakan,” ucapnya.

Menurutnya, tokoh-tokoh seperti Kwik Kian Gie, Susi Pudjiastuti, dan Sudjiwo Tejo ini adalah simbol dari perlawanan pikiran. Ketiganya, kata Rocky, tidak mempunyai kekuatan massa dan tiba-tiba diserang oleh para buzzer dengan berdasar pada kedunguan dalam berpikir.

“Jadi kedunguan itu yang sebetulnya yang sedang berkuasa. Di Indonesia kalau ditanya, siapa penguasa Indonesia, ya kedunguan,” katanya.

***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah