Buat Analogi Sederhana Soal Kritik Pemerintah, SBY: Kritik Itu Laksana Obat, Sedangkan Pujian Laksana Gula

- 14 Februari 2021, 13:33 WIB
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). /Instagram @aniyudhoyono

PR DEPOK - Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pernyataan yang meminta masyarakat untuk lebih aktif mengkritik pemerintah, kata "kritik" jadi sering disebutkan dan dibahas oleh publik. 

Banyak pihak yang menanggapi soal kritik mengkritik dengan berbagai perspektif, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga menjadi salah satunya. 
 
SBY memberikan tanggapannya terkait kritik melalui akun Twitter pribadinya @SBYudhoyono pada Sabtu, 13 Februari 2021. 
 
 
Dalam cuitannya itu, SBY menganalogikan kritik dengan obat dan membandingkannya dengan pujian yang diserupakan pula sebagai gula. 
 
Menurutnya obat memiliki sifat menyembuhkan meski pahit dari segi rasa.
 
Namun obat itu bisa menyehatkan apabila obatnya benar dan dosisnya diberikan dengan sesuai takaran atau cukup.
 
 

"Obat itu rasanya "pahit". Namun bisa mencegah atau menyembuhkan penyakit. Jika obatnya tepat & dosisnya juga tepat, akan membuat seseorang jadi sehat," kata SBY seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com. 

Usai menjelaskan hal tersebut, SBY kemudian menganalogikan pujian dengan gula.
 
Menurutnya pujian yang seperti gula bersifat manis, tapi dengan sifat tersebut akan memunculkan penyakit jika dimakan secara berlebihan.
 
 
"Gula itu rasanya manis, tetapi kalau dikonsumsi secara berlebihan bisa mendatangkan penyakit. *SBY*," ucapnya menambahkan. 
 
Dalam cuitan yang berbeda, SBY menjelaskan secara jelas maksud dari analogi yang ia sampaikan. 
 
SBY menuturkan, seperti halnya obat, kritik yang disampaikan secara benar dengan bahasa yang lembut atau santun justru dapat mencegah kesalahan meski kosenkuensinya yang menerima kritik akan sakit atau tersinggung. 
 
 

"2. Kritik itu laksana obat & yang dikritik bisa 'sakit'. Namun, kalau kritiknya benar & bahasanya tidak kasar, bisa mencegah kesalahan," ujar SBY. 

Berbanding terbalik dengan kritik, ia menjelaskan bahwa sanjungan yang berlebihan dan bersifat manis lantaran menyenangkan hati justru dapat mengakibatkan kegagalan jika diterima secara berlebihan. 
 
"Sementara, pujian & sanjungan itu laksana gula. Jika berlebihan & hanya untuk menyenangkan, justru bisa menyebabkan kegagalan. *SBY*," katanya menutup pernyataan. 
 
 
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi beberapa waktu lalu meminta agar masyarakat bisa lebih aktif menyampaikan pendapat atau kritik pada pemerintah. 
 
Pernyataan Jokowi tersebut menjadi pembicaraan publik lantaran yang disampaikan berbanding jauh dengan yang terjadi di masyarakat. 
 
Tak sedikit pihak yang mengaku justru takut menyampaikan kritikan lantaran ujungnya akan berurusan dengan proses hukum akibat adanya peraturan UU ITE yang dengan mudah menjerat mereka.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x