Elektabilitas Partai Demokrat melesat menjadi delapan persen, setelah sebelumnya sempat turun dari 3,9 persen (Juli 2020) menjadi 3,2 persen (Oktober 2020).
Dengan kenaikan tersebut, Partai Demokrat melesat ke peringkat empat besar setelah PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Golkar.
Sementara itu, PKS naik dari 4,9 persen (Juli 2020) menjadi 5,7 persen (Oktober 2020), dan kini 7,6 persen.
Menurut survei, PKS menempati peringkat kelima, dan selisih elektabilitas dengan Golkar hanya terpaut 0,7 persen. PSI naik dari 4,4 persen (Juli 2020) menjadi 4,8 persen (Oktober 2020), dan kini 4,9 persen.
Menurut Leonard, kenaikan pesat elektabilitas Partai Demokrat dan penurunan pada PDI Perjuangan tidak lepas dari kasus korupsi bantuan sosial (bansos) yang menyeret Juliari P. Batubara sebagai kader senior PDI Perjuangan.
Pasalnya, bansos merupakan hal yang sensitif di kalangan publik, terlebih di tengah situasi perekonomian yang penuh tantangan akibat pandemi Coid-19.
Penurunan pada PDI Perjuangan, kata Leonard, dimanfaatkan secara baik oleh partai politik di luar lingkaran kekuasaan, khususnya Partai Demokrat.
Baca Juga: Said Didu Minta Buzzer Dibubarkan, Ferdinand Hutahaean: Memangnya Siapa yang Bisa Bubarkan?
“Tetapi tentu saja jarak elektabilitas Partai Demokrat dengan PDI Perjuangan masih terpaut sangat jauh,” ujar dia.***