Elektabilitas Partai Demokrat Meningkat dan PDIP Turun Berdasarkan Survei Indometer, Berikut Penjelasannya

- 18 Februari 2021, 21:57 WIB
Ilustrasi bendera Partai Demokrat.
Ilustrasi bendera Partai Demokrat. /Antara/

PR DEPOK - Berdasarkan hasil survei indometer, elektabilitas Partai Demokrat melonjak dibandingkan PDI Perjuangan.

Lonjakan ini membuat Partai Demokrat berada di urutan keempat setelah PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Golkar.

"Elektabilitas Partai Demokrat melonjak, sementara PDI Perjuangan turun, dan dua parpol papan tengah PKS dan PSI konsisten naik," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer, Leonard SB, dalam siaran persnya di Jakarta pada Kamis 18 Februari 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat.Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Dapat Penjelasan Keluarga hingga Dokter, Komnas HAM Simpulkan Penyebab Kematian Ustaz Maaher karena Sakit

Survei Indometer ini dilakukan pada 1-10 Februari 2021 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019.

Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Menurut Leonardo SB, meskipun posisinya masih teratas, tapi elektabilitas PDI Perjuangan turun. Sebaliknya Partai Demokrat meningkat.

Baca Juga: Segera Cek Bansos 2021 BPNT Rp2,4 Juta di dkts.kemensos.go.id Pakai NIK KTP atau KIS

Ia menjelaskan bahwa elektabilitas PDI Perjuangan turun menjadi 22,3 persen, padahal sebelumnya naik dari 26,8 persen pada survei pada Juli 2020 menjadi 31,6 persen pada survei Oktober 2020.

Sementara itu, elektabilitas Partai Demokrat melesat menjadi 8 persen, setelah sebelumnya sempat turun dari 3,9 persen (Juli 2020) menjadi 3,2 persen (Oktober 2020).

Dengan demikian, Partai Demokrat melejit ke peringkat 4 besar setelah PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Golkar.

Baca Juga: Soal Rencana Jokowi Revisi UU ITE, Respons Iwan Sumule: UU ITE Juga Akhirnya Mengancam Para Buzzer

PKS naik dari 4,9 persen (Juli 2020) menjadi 5,7 persen (Oktober 2020), dan kini 7,6 persen.

PKS kini berada pada peringkat kelima, dan selisih elektabilitas dengan Golkar hanya terpaut 0,7 persen.

PSI naik dari 4,4 persen (Juli 2020) menjadi 4,8 persen (Oktober 2020), dan kini 4,9 persen.

Menurut Leonard, kenaikan pesat elektabilitas Partai Demokrat dan penurunan pada PDI Perjuangan tidak lepas dari kasus korupsi bantuan sosial yang terjadi pada kader partai politik senior itu.

Bantuan sosial merupakan hal yang sensitif di kalangan publik di tengah situasi perekonomian yang penuh tantangan ini.

Baca Juga: Survei Indometer Tunjukkan Elektabiltas Demokrat Melesat: Penurunan PDI Perjuangan Dimanfaatkan dengan Baik

Penurunan pada elektabilitas PDI Perjuangan dimanfaatkan secara baik oleh partai politik di luar lingkaran kekuasaan, khususnya Partai Demokrat.

Tetapi tentu saja jarak elektabilitas Partai Demokrat dengan PDI Perjuangan masih terpaut sangat jauh.

Masih ada dua parpol besar lain di posisi 3 besar, yaitu Partai Gerindra (14,1 persen-14,4 persen-13,5 persen) dan Partai Golkar (8,2 persen-8,0 persen-8,3 persen).

Posisi papan tengah lainnya diisi PKB (5,4 persen-5,1 persen-5,3 persen), Partai NasDem (4,2 persen-3,6 persen-3,5 persen), PPP (2,1 persen-1,9 persen-2,0 persen), dan PAN (2,3 persen-1,1 persen-1,5 persen).

Baca Juga: Mardani Ali Analogikan Buzzer Seperti Seekor Lalat: Makanya Pemimpin yang Pelihara Buzzer Patut Dipertanyakan

Pada posisi papan bawah, parpol baru Partai Ummat memimpin dengan elektabilitas 0,9 persen.

Lainnya adalah Perindo (0,7 persen-0,5 persen-0,6 persen), Partai Hanura (0,3 persen-0,4 persen-0,3 persen), dan Berkarya (0,4 persen-0,3 persen-0,1 persen).

3 parpol lama, PBB, PKPI, dan Partai Garuda tidak berhasil meraih dukungan.

Parpol baru lain yang mulai muncul adalah Partai Gelora (0,2 persen), sedangkan Masyumi belum menuai sama sekali.

Masih ada pula 19,4 persen responden yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x