PR DEPOK - Database Kejaksaan Agung RI (Kejagung) baru-baru ini kabarnya telah diretas oleh seseorang yang tak dikenal.
Kejadian tersebut membuat Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak mengimbau para pegawainya untuk mengganti kata sandi demi menghindari terjadinya penyalahgunaan data.
Setelah dilakukan penelusuran yang lebih dalam, Leonard mengungkapkan bahwa pelaku yang melakukan peretasan database Kejaksaan ternyata masih berstatus sebagai pelajar.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Kabar Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan Meninggal Dunia, Simak Faktanya
Dalam konferensi pers di Gedung Kejagung, Jakarta pada Jumat 19 Februari 2021, Leonard menyebutkan inisial pelaku yaitu MFW masih berusia 16 tahun dan berasal dari Sumatra Selatan.
"Yang bersangkutan masih berusia 16 tahun dan masih bersekolah," kata Leonard seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.
Selain meminta keterangan terhadap pelaku, ia menuturkan bahwa Kejagung membawa kedua orang tua pelaku ke Kejaksaan Agung Jakarta.
Baca Juga: Sepakat Edhy Prabowo dan Juliari Dituntut Hukuman Mati, Arief Poyuono: yang Gak Setuju ke Laut Aja!
Namun sehubungan pelaku masih di bawah umur, lanjut dia, Kejagung tidak melanjutkan proses hukum terhadapnya lantaran usia dan pelaku juga telah berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
Kemudian, pihak orang tua pelaku juga sudah memberikan surat yang berisi pernyataan akan mendidik dan memantau anaknya lebih ketat lagi guna menghentikan kejadian serupa terulang.
"Orangtua yang bersangkutan juga telah membuat surat pernyataan yang secara langsung akan mendidik, mengontrol anaknya untuk tidak melakukan perbuatan peretasan sebagaimana yang terjadi," ucapnya menambahkan.
Meski demikian, Leonard menjelaskan bahwa database yang telah diretas oleh MWF dan diperjualbelikan di raidforums.com adalah data yang bersifat terbuka dan bisa diakses secara langsung di website resmi Kejaksaan.
"Didapat kesimpulan bahwa user tersebut adalah user untuk masuk ke dalam website Kejaksaan," ujar Leonard.***