Klaim 90 Persen Publik Serang Kehidupan Personalnya, Rocky Gerung: Saya Senang Dikritik, Saya Nggak Marah

- 20 Februari 2021, 11:57 WIB
Pengamat politik, Rocky Gerung.
Pengamat politik, Rocky Gerung. /YouTube Rocky Gerung Official/

PR DEPOK – Pengamat politik Rocky Gerung mengaku diserang oleh publik yang sebagian besar membela Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

“Teman beri tahu saya bahwa di televisi itu 90 persen Anda dihajar oleh cebong,” kata Rocky Gerung seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Sabtu, 20 Februari 2021.

Menurut Rocky Gerung, besarnya angka persentase tersebut dapat dipastikan bahwa dari orang-orang itu sengaja dibayar untuk menyerangnya.

Baca Juga: Ada Agenda Terselubung di Balik Isu Revisi UU ITE? Rocky: Jangan-Jangan Begitu di DPR, Pidananya Malah Nambah

“90 persen itu artinya ada yang dibayar untuk (menyerang). Mana mungkin 90 persen kan,” ucap dia.

Kemudian, Rocky Gerung mengungkapkan bahwa setelah diteliti lebih jauh, ternyata semua para pengkritik itu melontarkan kalimat-kalimat yang sama.

Mereka, kabarnya sama sekali tidak mengkritik argumen terkait UU ITE yang sedang dipermasalahkan. Melainkan, orang-orang itu menyerang kehidupan personalnya.

Baca Juga: Dianggap Punya 2 Kesalahan Besar, Dewi Tanjung Sebut Jusuf Kalla Dukung Demo Anarkistis dengan Ambulan PMI

“Dan ternyata setelah diteliti itu isinya memang caci maki yang isinya sama. Saudara Rocky Gerung yang mesti diubah cara berpikirnya, karena dia nggak kawin. Jadi ini nggak ada hubungannya dengan argumen,” tuturnya.

Lantas, Rocky Gerung mengaku heran kepada pengkritiknya itu lantaran isu sebenarnya yang sedang dibahas justru digerus dengan mempermasalahkan kehidupan pribadinya.

“Ini kalimat-kalimat pendek apa lagi itu, udah jomblo tua bangka segala macam. Jadi betul-betul isunya dibalikkan, kritik personal gitu kan,” tutur Rocky Gerung.

Baca Juga: Diserang Usai Dianggap Menghina Jokowi, Rocky Gerung: Ada yang Dibayar untuk Menghujat, Saya Ketawa Saja

Meski begitu, Rocky Gerung tidak keberatan dengan lontaran kritikan soal kehidupannya. Dia menganggap kritik itu adalah lelucon untuk hiburan.

“Saya mah senang-senang aja dikritik sama orang dungu kan, saya nggak bakal marah, karena saya anggap kedunguan itu harus diterima sebagai sejenis kelucuan, gitu. Jadi saya ketawa-ketawa aja,” ujar Rocky Gerung.

Diketahui sebelumnya, Rocky Gerung menyoroti pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menyampaikan wacana soal revisi UU ITE, yang kemudian dipermasalahkan publik karena dianggap tidak etis.

Baca Juga: Rachland Nashidik Sebut Makam Gus Dur Dibangun Negara, Eks Ajudan Gus Dur: Dibiayai Penuh oleh Keluarga Inti

Rocky Gerung memandang bahwa Jokowi telah salah mengartikan demokrasi.

Meski revisi UU ITE dilaksanakan namun oposisi diajak masuk ke dalam kabinet, sama saja tidak ada gunanya.

Menurut Rocky Gerung, saat ini sebaiknya cara berpikir Jokowi yang harus diubah terlebih dahulu, bukan soal revisi UU ITE.

Baca Juga: Akui Jadi Saksi Kehormatan SBY kepada Megawati, Dipo Alam: Saya Diperintahkan Khusus Buat Bu Mega Senang

“Kalau tetap oposisi tidak dianggap, UU ITE direvisi ya orang ketawa lagi. Jadi sekali lagi yang mesti direvisi adalah isi kepala presiden sebagai kepala negara, karena beliau salah mengartikan demokrasi,” kata Rocky Gerung.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x