PR DEPOK – Polemik Kongres Luar Biasa (KLB) ‘bodong’ Partai Demokrat kian menarik perhatian publik, usai Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB tersebut.
Tak sedikit pihak yang memberikan komentar maupun sindiran terhadap mantan Panglima TNI yang diangkat oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini pada tahun 2013 silam.
Salah satu komentar datang dari politisi Partai Golkar, Achmad Annama, yang menyindir jabatan Ketum yang didapat dari hasil ‘rekayasa’.
Dalam cuitan yang diunggah di akun Twitter pribadinya @AchmadAnnama pada Jumat, 5 Maret 2021, Achmad menyarankan agar sang jenderal mencontoh dirinya.
Achmad Annama sempat mendaftar menjadi calon ketua umum Golkar di tahun 2019 lalu untuk periode 2019-2024 mengatakan bahwa ia berani bertarung dengan sah di forum tertinggi partai.
“Pak Jenderal... Contoh Saya Nih! Berani Bertarung Di Munas Forum Resmi Tertinggi Partai,” kata Achmad sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Menurutnya, meskipun ia kalah dalam pertarungan memperebutkan kursi ketua umum partai, namun setidaknya ia tetap bangga lantaran tidak melakukan cara-cara yang tidak baik.
Baca Juga: Singgung Pensiunan Jenderal Berpolitik, Said Didu: SBY, Wiranto, dan Prabowo Bikin Partai, Moeldoko?
“Walau Kalah Tetap Bangga Daripada Menang Rekayasa?” ujar Achmad mengakhiri.
Untuk diketahui, sebelumnya KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara menjadi sorotan utama lantaran kongres yang digelar oleh sejumlah mantan kader Partai Demokrat serta KSP Moeldoko itu dianggap ilegal dan abal-abal.
Kendati demikian, Moeldoko sendiri telah menerima bahwa dirinya ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB tersebut. Melalui sambungan telepon, ia mengatakan bahwa dirinya berterima kasih lantaran dipercayai jabatan sebagai Ketum dari partai tersebut.
“Saya terima, terima kasih,” ucap Moeldoko yang saat itu belum tiba di lokasi KLB dan masih dalam perjalanan ke Deli Serdang.
Di tempat berbeda, SBY selalu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat berulang kali menegaskan bahwa KLB tersebut tidak sah dan ilegal lantaran tidak memenuhi syarat yang tercantum di AD/ART partai tersebut.
Ia yang merasa kecewa dan malu atas tindakan Moeldoko itu mengaku menyesal karena dulu pernah memberikan jabatan kepada sang KSP sebagai Panglima TNI pada masa pemerintahannya.
“Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya. Saya mohon ampun kehadirat Allah SWT Tuhan yang Maha Kuasa atas kesalahan saya itu,” ujar SBY dalam pidato yang ditayangkan di kanal Youtube Susilo Bambang Yudhoyono.***