PR DEPOK – Anggota Komisi III DPR MPR RI Fraksi Demokrat Hinca Pandjaitan mengungkapkan rasa ketidakadilan yang sedang dialami partai-nya terkait pengambilalihan kepemimpinan partai melalui gerakan kongres luar biasa (KLB) pada Jumat, kemarin.
Diketahui, KLB di Deli Serdang itu menuai hasil terpilihnya Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Hinca pun mempertanyakan kenapa hingga saat ini Moeldoko belum mendapat teguran dari Istana, padahal terlibat dalam kisruh Partai Demokrat, di mana dirinya bukan merupakan orang internal partai.
Hal tersebut disampaikan Hinca Pandjaitan melalui akun Twitter pribadinya @hincapandjaitan pada Sabtu, 6 Maret 2021.
“Kami sangat merasakan ketidakadilan hari ini. Rakyat sudah tahu tentang itu. Namun mengapa seorang KSP Moeldoko tetap tidak tersentuh oleh narasi tegas dari pimpinannya di Istana Presiden. Mengapa tuan?” kata dia dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Seharusnya, kata Hinca, Istana khawatir karena ada orang di lingkar kekuasaan yang memiliki ambisi berlebihan sehingga menabrak konstitusi partai orang lain.
“Pembiaran terhadap peristiwa tersebut adalah kesalahan besar. Istana harusnya khawatir ada seorang KSP yang punya ambisi buta, lantas menabrak konstitusi partai kami. Akrobat semacam ini menakutkan bagi rakyat,” ucap dia.