PR DEPOK - DPP Partai Demokrat (PD) beserta 34 DPD PD seluruh Indonesia akan berkunjung ke Kemenkumham dan KPU.
Kegiatan ini dipimpin oleh Ketum DPP PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Partai Demokrat ke Kemenkumham menyerahkan laporan perbuatan melawan hukum oleh peserta kongres luar biasa,” kata Kepala Bakomstra DPP PD Herzaky Mahendra Putra dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara pada Senin, 8 Maret 2021.
AHY dan 34 DPD berangkat dari Kantor DPP PD di Jalan Proklamasi Nomor 41, Jakarta pada Senin, 8 Maret 2021 pukul 9.00 WIB.
Sebelumnya, AHY menemui pengurus 34 DPD seluruh Indonesia dalam rapat konsolidasi di kantor DPP PD pada Minggu, 7 Maret 2021.
Dia juga menjumpai pengurus 514 DPC kabupaten dan kota di tempat yang sama.
Semua pengurus DPD dan DPC se-Indonesia menyatakan kesetiannya kepada AHY.
Mereka juga sepakat KLB PD di Deli Serdang merupakan perbuatan melawan AD/ART PD.
KLB menetapkan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, sebagai Ketum DP PD periode 2021-2025 menggantikan AHY.
Selain itu memutuskan Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembina PD periode yang sama.
Baca Juga: Hari Ini, AHY Bersama 34 Ketua DPD Laporkan Semua Peserta KLB Demokrat ke Kemenkumham dan KPU
Kesetiaan kepada AHY ditunjukan ketua-ketua DPD dengan mengucapkan janji di atas mimbar pada pertemuan DPP PD dengan DPD PD se-Indonesia pada Minggu, 7 Maret 2021.
Pembacaan ikrar kesetiaan kepada AHY oleh 34 provinsi diawali oleh Ketua DPD PD Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak dilanjutkan oleh DPD-DPD lainnya yang diakhiri oleh Ketua DPD PD Papua Barat Abdul Faris Umlati.
Abdul menyatakan tidak hanya setia kepada AHY, tapi dia akan menindak tegas kader yang mendukung KLB PD di Deli Serdang.
Mayoritas ketua atau perwakilan DPD yang maju ke atas mimbar membawa surat keputusan (SK) pengangkatannya sebagai ketua tersebut.
AHY mengapresiasi sikap para ketua DPD PD yang mendukungnya sebagai bukti kesolidan parpol ini. Pertemuan DPP dan DPD PD seluruh Indonesia juga sebagai langkah merapatkan barisan setelah KLB PD di Deli Serdang.
“Kami sedang menghadapi ujian dan tantangan, tetapi bukan sekadar menjaga kedaulatan dan kehormatan Partai Demokrat,” tuturnya.
AHY menilai kejadian KLB PD di Deli Serdang sebagai salah satu persoalan serius di Indonesia karena menggambarkan kematian demokrasi di Tanah Air.
Baca Juga: Tidak Semua Lansia Bisa Vaksinasi Covid-19, Simak Syarat Berikut
“Kalau partai politik bisa diobrak-abrik dengan cara-cara jauh dari moral dan etika politik. kita bisa membayangkan nasib dan masa depan demokrasi di negeri kita,” ujarnya. ***