Maka dari itu, Tjahjo menuturkan bahwa tuduhan soal perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode melalui amandemen UUD 1945 tersebut tentulah tidak benar.
"Bapak Jokowi taat konstitusional. Jadi gerakan atau pola-pola menjebak itu sebaiknya ditinggalkan dalam manuver politik," ucapnya.
Lalu Tjahjo juga meyakini bahwa presiden tidak akan terjebak dalam manuver-manuver yang menurutnya murahan.
"Bapak Jokowi, saya yakin, beliau tidak akan terjebak dengan manuver-manuver murahan tersebut," ujar Tjahjo.
Seperti diketahui sebelumnya, pendiri Partai Ummat, Amien Rais dalam videonya di kanal YouTube Amien Rais Official mengungkapkan adanya upaya pembentukan opini publik.
Upaya tersebut dilakukan untuk melakukan amandemen UUD 1945 perihal kemungkinan jabatan presiden yang bisa dipilih untuk tiga periode.
"Mereka akan mengambil langkah pertama, meminta sidang istimewa MPR yang mungkin satu atau dua pasal yang katanya perlu diperbaiki-yang mana saya juga tidak tahu-tapi kemudian akan ditawarkan pasal baru," ucap Amien Rais dalam videonya pada Minggu, 14 Maret 2021.
"Yang kemudian memberikan hak bahwa presiden itu bisa dipilih tiga kali," katanya melanjutkan.***