Tanggapi Wacana Presiden 3 Periode, Andi Mallarangeng: Semangat Sudah Habis, Tapi Nafsu Berkuasa Tetap Besar

- 18 Maret 2021, 17:11 WIB
Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, Andi Mallarangeng.
Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, Andi Mallarangeng. /Instagram @andi_a_mallarangeng

PR DEPOK- Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, Andi Mallarangeng menanggapi hal yang ramai diperbincangkan publik belakangan ini, yaitu wacana jabatan presiden tiga periode.

Menurutnya, jabatan presiden yang banyak terjadi adalah dua kali masa jabatan. Ia pun menyandingkan wacana masa jabatan presiden di dalam negeri dengan yang terjadi di negara lain.

Andi Mallarangeng mengungkapkan hal tersebut melalui akun Instagram pribadinya @andi_a_mallarangeng, pada Kamis, 18 Maret 2021.

Baca Juga: Link Streaming dan Sinopsis Ikatan Cinta 18 Maret 2021, Al dan Andin Mencari Saksi Kunci Kasus Pembunuhan Roy

"Pembatasan masa jabatan Presiden adalah keniscayaan dalam sistem presidensial. Kebanyakan adalah dua kali masa jabatan, walaupun panjang masa jabatannya bisa berbeda. Dia Amerika Serikat, masa jabatan presiden adalah 4 tahun, sementara di negara kita 5 tahun. Dua kali masa jabatan itu bisa berturut-turut bisa juga tidak," ujar Andi Mallarangeng sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Andi pun mengatakan, terdapat negara yang hanya memperbolehkan masa jabatan presiden hanya satu periode.

"Ada juga negara yang membatasi hanya boleh 1 (satu) kali masa jabatan, seperti Filipina, walaupun masa jabatannya adalah 6 tahun," kata Andi Mallarangeng.

Ia pun mengatakan, di beberapa negara, ada yang berusaha mengubah konstitusi di negaranya agar masa jabatan presiden bisa diperpanjang menjadi tiga periode, tetapi biasanya yang akan terjadi justru ditentang oleh rakyat dan akhirnya jatuh.

Baca Juga: Indonesia Dipaksa Mundur dari All England, Zubairi: Pemain Turki yang Juga Sepesawat Terus Lanjut, Kok Bisa?

"Bagaimana kalau presiden diperpanjang masa jabatannya hingga 3 kali? Memang ada beberapa penguasa di Afrika dan Amerika Latin yang berusaha memperpanjang masa jabatannya dengan mengubah konstitusi negaranya, tapi biasanya ditentang oleh rakyatnya dan akhirnya jatuh," ujar Andi.

Andi Mallarangeng pun mencoba mengambil pelajaran dari banyak negara terkait masa jabatan presiden tiga periode ini.

Menurutnya jika seorang penguasa terlalu lama berkuasa, maka semangat untuk menjalankan pemerintahan sudah terkikis bahkan habis, yang besar hanyalah nafsu untuk berkuasa.

Baca Juga: Ferdinand Desak Habib Rizieq Taati Pengadilan: Jangan Hanya untuk Sensasi Provokatif, Pendukung Sudah Takut!

"Pelajaran dari banyak negara adalah, jika seorang penguasa terlalu lama berkuasa, semangat untuk menjalankan pemerintahan sudah habis, tapi nafsu untuk berkuasa tetap besar. Padahal berkuasa dan menjalankan pemerintahan adalah dua hal yang berbeda," kata Andi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Andi Mallarangeng (@andi_a_mallarangeng)

Ia pun mengulas kembali pengalaman dari masa Orde Lama dan Orde Baru. Andi mengatakan masa itu adalah pelajaran yang sangat mahal.

Menurutnya, masa jabatan presiden, gubernur, dan wali kota dua periode saja sudah cukup.

Baca Juga: Cara Mengganti Password hingga Nomor HP pada Akun Kartu Prakerja

"Pengalaman kita dengan Orde Lama (22 tahun) dan Orde Baru (32 tahun) adalah pelajaran yang mahal. Itulah sebabnya, semangat era reformasi adalah pembatasan masa jabatan presiden, gubernur, dan bupati/walikota. Dua kali saja cukup," ujar Andi Mallarangeng.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Instagram @andi_a_mallarangeng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah