Network
PR DEPOK - Nama mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab baru-baru ini kembali ramai diperbincangkan publik.
Seiring dengan santernya pemberitaan soal persidangan Habib Rizieq, tiba-tiba muncul usulan yang menyarankan agar pemerintah menunjuk Habib Rizieq menjadi influencer vaksin Covid-19.
Usulan tersebut disampaikan oleh Burhanuddin Muhtadi selaku Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia.
Dengan pengaruhnya yang besar di masyarakat dan masalah kehalalan yang masih banyak diragukan, Habib Rizieq dinilai bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap vaksin Covid-19,
Menyoroti usulan tersebut, mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean memberikan komentarnya melalui akun Twitter @FerdinandHaean3.
Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Ferdinand mempertanyakan tujuan dari penunjukkan Habib Rizieq sebagai influencer.
Menurut Ferdinand, tanpa diusulkannya Habib Rizieq pun, masyarakat saat ini sudah bersedia bahkan tak sabar menanti vaksinasi.
Baca Juga: Gus Umar Sebut Hasil Survei Anies Baswedan Keliru: Anak Muda Sekarang kalau Gak Gibran, Ya Bobby!
"Untuk apa Rizieq? Rakyat skrg malah tak sabar nunggu divaksin," kata Ferdinand seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Senin, 22 Maret 2021.
Untuk membuktikan argumennya, Ferdinand mencontohkan Mantan Sekretaris Menteri BUMN Muhammad Said Didu yang telah divaksinasi.
Padahal sebelumnya, lanjut dia, Said Didu sempat menolak dan menyebut 'sampah' pada program vaksinasi Covid-19.
"Buktinya sprt Said Didu yang mengecam vaksin bahkan dianggab sampah sudah vaksin duluan," ucapnya.
Menegaskan ketidaksetujuannya, Ferdinand kembali mempertanyakan tujuan dari usulan Habib Rizieq menjadi influencer vaksin Covid-19.
Seolah tak mau usulan tersebut terjadi, ia lalu mengatakan bahwa banyak figur lain yang menurutnya lebih baik menjadi influencer vaksin Covid-19 dibanding Habib Rizieq.
"Untuk apa org sprt Rizieq jd influenser? Kalaupun butuh influencer, msh banyak org lain yg lbh baik," ujar Ferdinand menambahkan.
