PR DEPOK - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil 11 orang saksi dalam penyidikan lanjutan kasus dugaan suap terkait dengan pengadaan bantuan sosial (bansos) untuk wilayah Jabodetabek pada tahun anggaran 2020.
Pemanggilan 11 orang saksi dalam penyidikan kasus dugaan suap pengadaan bansos itu disampaikan langsung oleh Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri dalam keterangannya di Jakarta.
Ali Fikri mengatakan, 11 orang saksi ini dipanggil pada Rabu, 31 Maret 2021, untuk penyelidikan lanjutan tersangka Matheus Joko Santoso atau MJS.
"Mereka dipanggil sebagai saksi untuk tersangka MJS (Matheus Joko Santoso/pejabat pembuat komitmen di Kemensos)," kata Ali Fikri sebagaiamana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Selain melakukan penyelidikan lanjutan terhadap tersangka MJS, KPK saat ini masih melakukan penyidikan untuk dua tersangka penerima suap lainnya, yaitu mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara (JPB) dan pejabat pembuat komitmen (PPK) di Kementerian Sosial lainnya, Adi Wahyono (AW).
Perlu diketahui, 11 orang yang dipanggil KPK sebagai saksi MJS, antara lain Direktur PT Rajawali Parama Indonesia Wan M. Guntar S.B., pemilik PT Inti Jasa Utama Jimmy, dua pihak swasta Nuzulia Hamzah Nasution dan Sanjaya.
Selanjutnya, Selvy Nurbaity selaku sekretaris pribadi Juliari Peter Batubara saat menjabat Mensos, PNS Kemensos Fahri Isnanta, Eko Budi Santoso selaku mantan aide de camp (adc) atau ajudan JPB.