Bantu Penanganan Bencana Banjir-Longsor, DPRD NTT Minta BPBD Segera Koordinasi dengan Pemkab Flores Timur

- 4 April 2021, 15:09 WIB
Ilustrasi longsor.
Ilustrasi longsor. /Desain: Hallo Media/M. Rifa'i Azhari.

PR DEPOK - Pimpinan Komisi V DPRD NTT meminta BPBD provinsi itu segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur.

Adapun permintaan pimpinan Komisi V DPRD NTT kepada BPBD provinsi itu guna membantu penanganan bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Nele Lamadike.

Permintaan tersebut disampaikan langsung Ketua Komisi V DPRD NTT, Yunus Takandewa merepons peristiwa bencana tanah longsor di Flores Timur yang menimbulkan jatuhnya korban jiwa.

Baca Juga: Heran dengan Acara Pernikahan Aurel dan Atta, Cholil Nafis: Mengapa Artis Lebih Dihargai daripada Ustaz?

"Tadi pagi saya sudah minta kepala BPBD provinsi untuk segera koordinasi ke BPBD Flores Timur guna segera melakukan penanganan," kata dia sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Demi mencari korban longsor yang diduga masih tertimbun tanah tersebut, Yunus Takandewa mengatakan semua sumber daya harus dikerahkan.

"Kita tidak boleh menyerahkan karena kondisi cuaca karena menyangkut nyawa manusia," ucapnya secara tegas.

Di kesempatan terpisah, Kepala Desa Nele Lamadike, Pius Pedang Melai mengatakan proses pencarian korban yang hilang diterjang banjir dan tanah longsor pada Minggu, 4 April 2021 dini hari terkendala alat berat.

Baca Juga: Yahya Waloni Menantang untuk Dilaporkan, Ferdinand Hutahaean: Kasihan Nanti Pasti Mewek-mewek

"Kami hanya bisa mencari korban yang belum ditemukan di sekitar lokasi kejadian yang kemungkinan terapung, tetapi tidak bisa melakukan penggalian secara manual karena area dipenuhi lumpur," katanya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli mengatakan sebanyak ratusan orang belum ditemukan dalam bencana banjir tanah longsor.

Musibah ini terjadi di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu, 4 April 2021 pukul 02.00 WITA.

"Kepala Desa Nele Lamadike Pius Pedang menyampaikan kepada saya bahwa ratusan orang belum ditemukan dalam bencana tanah longsor," katanya.

Baca Juga: Tanggapi Yahya Waloni yang Tantang Dilaporkan, Muannas: Sampai Kapan Orang Pemecah Belah Begini Dibiarkan?

Informasi ratusan orang menjadi korban longsor diperoleh dari hasil komunikasi melalui telepon dengan kepala Desa Nele Lamadike.

"Ratusan orang disebut tertimbun longsor dan sampai sekarang belum ditemukan," ujarnya menambahkan.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x