Untuk kerugian materil sementara tercatat, rumah hanyut sebanyak 17 unit, terendam lumpur 60 unit, dan lima jembatan putus.
Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores timur, NTT masih terus mendata dan memverifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur.
Lebih lanjut, ia menjelaskan dalam upaya penanganan darurat bencana ini, petugas mengalami kendala karena akses utama menuju daerah terdampak melalui akses laut.
"Beberapa kendala dihadapi dalam mendukung upaya penanganan darurat. BPBD Kabupaten Flores Timur menginformasikan akses utama melalui penyeberangan laut, sedangkan kondisi hujan, angin dan gelombang membahayakan pelayaran kapal. Di sisi lain, evakuasi korban yang tertimbun lumpur masih terkendala alat berat," kata Raditya.
Diketahui bahwa banjir bandang disertai tanah longsor di Flores Timur, NTT ini dipicu oleh intensitas hujan tinggi pada Minggu 4 April 2021 pukul 01.00 WITA.
Baca Juga: Sebut Acara Atta-Aurel Menguatkan Dugaan Kasus HRS Bermotif Politis, Hasmi Bakhtiar: DPR Masih Bisu?
Sementara itu, BMKG telah merilis adanya dua bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada cuaca ekstrem. Salah satunya potensi curah hujan lebat dan angin kencang di wilayah pada sepekan ini, mulai dari 3 April hingga 9 April 2021.***