Program Vaksinasi Gotong Royong akan Diselenggarakan Pekan Ketiga bulan Mei, Gunakan Tiga Merek Vaksin Berbeda

- 20 April 2021, 14:29 WIB
Rosan P. Roeslani.*
Rosan P. Roeslani.* /Instagram/@kadin.indonesia.official//

PR DEPOK – Rosan P. Roeslani selaku Ketua Umum Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan bahwa program Vaksinasi Gotong Royong atau vaksin mandiri akan dilaksanakan pada pekan ketiga di bulan Mei 2021.

“Vaksin yang akan digunakan adalah jenis Sinopharm dan Sputnik. Sementara pelaksanaan vaksinasinya diharapkan akan dilakukan pada minggu ketiga Mei 2021”, ucapnya dalam keterangan tertulis dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari antaranews.com pada hari Selasa, 20 April 2021.

Rosan telah memberikan informasi ini langsung sebagai laporan kepada Presiden Jokowi yang menanyakan perkembangan mengenai Vaksin Gotong Royong, beberapa waktu lalu.

Pada saat itu, Presiden menurut Rosan berharap agar proses pemberian vaksin dapat segera diselenggarakan demi menaikkan taraf kepercayaan para pekerja dan meningkatkan rasa aman sehingga produktivitas kerja bisa berjalan seperti sebelumnya.

Ada sekitar 17.387 perusahaan yang telah mendaftar dengan sasaran vaksinasi mencapai 8,6 juta orang yang ada sejak pendataan program Vaksinasi Gotong Royong yang telah dibuka mulai 28 Januari 2021 hingga 10 April 2021.

Honesti Basyir yang merupakan Direktur Utama PT. Bio Farma mengungkapkan bahwa sebelumnya pihak mereka sudah menyepakati sekitar 35 juta vaksin yang digunakan pada program vaksinasi mandiri atau gotong royong dari tiga merek vaksin Covid-19.

Ketiga merek vaksin Covid-19 yang akan digunakan oleh pemerintah pada program vaksinasi gotong royong yakni, Sinopharm, CanSino, dan Sputnik V.

Vaksin Sputnik V yang berasal dari Rusia rencananya akan membawa vaksin di kisaran 20 juta dosis ke Indonesia.

Selanjutnya vaksin Sinopharm akan mengirim vaksin buatan mereka dengan jumlah sekitar 15 juta dosis secara bertahap.

Terakhir untuk vaksin CanSino masih dalam tahap pembicaraan dan dikabarkan sudah ada kesepakatan sebanyak lima juta vaksin.

Sebelumnya, Pemerintah menargetkan untuk memberi vaksin pada 181.554.465 jiwa atau sekitar tujuh puluh persen dari populasi Indonesia.

Jika ingin mencapai target tersebut, Indonesia memerlukan sekitar 426 juta dosis vaksin.

Pemerintah melalui PT. Bio Farma telah mendapatkan stok bahan baku vaksin dan vaksin siap edar dengan jumlah mencapai 329,5 juta dosis.

Para pelaku usaha pun ikut membantu penyelenggaran vaksinasi mandiri melalui program bernama vaksinasi gotong-royong.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah membuat Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19 yang salah satuny berisi poin yang mengatur tentang program vaksin gotong royong atau vaksin mandiri yang dilakukan oleh perusahaan swasta pada karyawan dan buruh.

Isi Permenkes tersebut menyebutkan bahwa pelaksanaan dari program vaksin gotong-royong dilakukan oleh pihak swasta tanpa menggunakan vaksin program pemerintah, fasilitas kesehatan, dan tenaga kesehatan milik pemerintah agar tidak menghambat program vaksinasi skala nasional.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x