Tercatat 63 Gempa Terjadi di Sumatra dalam Sepekan Terakhir, BMKG Sebut sebagai Gempa Swarm

- 23 April 2021, 17:35 WIB
Titik-titik pusat gempa bumi di Sumatra bagian utara.
Titik-titik pusat gempa bumi di Sumatra bagian utara. /BMKG

PR DEPOK - Tercatat sebanyak 63 gempa bumi di Sumatra bagian utara dalam sepekan terakhir atau selama periode 16-23 April 2021.

Catatan gempa ini berdasarkan laporan Pusat Gempa Regional I Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah 1 Medan Provinsi Sumatra Utara.

Kordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah I Medan, Eridawati mengatakan bahwa sesuai catatan, sebagian besar gempa bumi yang terjadi tersebut didominasi oleh gempa bumi dangkal dan terjadi di darat.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 April 2021: Punya Bukti, Aldebaran Ancam Balik Elsa Demi Andin

Selain itu, menurutnya dari 63 kejadian gempa bumi di Sumatra, terbanyak terjadi di Pulau Samosir.

"Dari sejumlah gempa bumi yang terjadi sepekan terakhir, terbanyak terjadi di Pulau Samosir," katanya Eridawati di Medan pada Jumat 23 April 2021 sebagaimana dikutip Pikrianrakyat-Depok.com dari Antara.

Sementara itu peneliti Pusat Gempa Regional I, Marzuki Sinambela, mengatakan kejadian gempa bumi dalam sepekan terakhir di Sumatra melanda dua wilayah, yakni di daerah Jantho-Aceh Tengah dan Nias Barat.

Baca Juga: Khawatir Karantina di Hotel, Anggota DPR Sarankan 127 Warga India Isolasi di Pulau Tertentu

Menurutnya, sumber gempa bumi di daerah Jantho-Aceh berasal dari aktivitas zona subduksi, dirasakan III MMI di Singkil.

Sedangkan gempa di daerah Nias Barat bersumber dari zona outer-rise, dan dirasakan I-II di Nias Barat, Gunung Sitoli, Padang Pariaman, dan AekGodang.

Sementara itu, PMG Ahli dan staf analisa PGR 1 Chichi Nurhafizah menyebutkan rentetan gempa bumi yang terjadi di Pulau Samosir dalam seminggu berjumlah 30 peristiwa.

Baca Juga: Tidak Hanya di Kota Batam, Pemerintah Berencana Membangun Pusat Data Nasional di Tiga Kota Lainnya

Berdasarkan mencermati aktivitas gempa bumi yang terjadi, dapat disimpulkan bahwa gempa bumi itu termasuk dalam klasifikasi tipe gempa kerumunan atau gempa swarm.

Ia menyebutkan bahwa gempa swarm yang terjadi di Pulau Samosir identik dengan aktivitas intrusi magmatik yang memotong lapisan batuan (dike intrussion).

Energi dorong dan tekanan yang terjadi pada batuan tersebut terjadi terus menerus melewati bagian tubuh gunung, sehingga terjadi proses rekahan perlahan-lahan hingga menyebabkan gempa kecil yang terjadi berulang-ulang dan tercatat oleh sensor seismograf.

Baca Juga: Soal 127 WNA India Eksodus ke Indonesia, HNW: kok Bisa? WNI Saja Dilarang Mudik, Masa Larangannya Ditambah

Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tidak perlu panik berlebihan dengan rentetan gempa tersebut.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website ( www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui mobile apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda, pwd pemda-bmkg) atau @infobmkg.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x