Sindir Penanganan Bencana DKI, Megawati: Waktu Saya Presiden, Sudah Pikirin Kalau Terjadi Gempa di Jakarta

- 24 April 2021, 14:25 WIB
Megawati Soekarnoputri.*
Megawati Soekarnoputri.* /Dok. PDI Perjuangan

PR DEPOK - Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri belum lama ini menyinggung soal antisipasi kemungkinan adanya gempa besar yang menimpa DKI Jakarta.

Dalam acara launching Gerakan Budaya Siaga Bencana, yang digelar pada Jumat 23 April 2021 kemarin itu, Megawati meminta masyarakat agar mulai memperhatikan dan bergerak terkait adanya bencana gempat tersebut.

Pernyataan tersebut diduga merupakan sindiran terhadap penanganan Pemprov DKI Jakarta soal bencana.

Baca Juga: Sarankan KPK tak Perlu Dalami Azis Syamsuddin, Haris Pertama: Saya Sangat Yakin Pasti Ujungnya Gak Terlibat

Pasalnya, Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut menilai penanganan Pemprov DKI terhadap bencana hingga kini masih menyedihkan.

Padahal menurutnya pemda semestinya dapat bergerak cepat dan berkoordinasi dengan berbasis data prediksi yang dibuat oleh Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kemudian, Megawati juga menyampaikan soal dirinya yang sudah lebih dulu mengkhawatirkan DKI Jakarta ketika masih menjabat sebagai presiden.

Baca Juga: KTT Asean Berlangsung di Jakarta, Trans Jakarta Hentikan Sementara Layanan Koridor 13 Hari Ini

"Waktu saya presiden, saya sudah pikir bagaimana kalau terjadi gempa di Jakarta," kata Megawati dalam acara yang digelar di Auditorium BMKG, Jakarta Pusat tersebut.

Memutar ingatannya ke masa ia menjabat, Megawati menceritakan bahwa saat itu dirinya meminta bantuan pada Mendagri Hari Sabarno, agar menyiapkan batalion pemadam kebakaran (Damkar) yang lengkap beserta peralatannya.

"Sekarang Pak Tito (Mendagri), silakan. Kenapa? karena pengalaman, itu harus ada mobilnya. Saya tak terbayang ketika Gedung BI terbakar, kayak apa orang diturunkan (dari gedung). Ini soal bagaimana menangani bencana," ucapnya menjelaskan seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Sabtu, 24 April 2021.

Baca Juga: Diprediksi Banyak Pemudik Nekat, Desa Sepat Sediakan Rumah Hantu Untuk Karantina Selama 14 Hari

Apalagi di sepanjang Thamrin-Sudirman, lanjut dia, banyak gedung tinggi yang tentunya akan membuat lebih sulit proses evakuasi apabila terjadi bencana seperti gempa bumi.

"Saya katakan, Jakarta ini sangat fragile. Kenapa? karena di Selat Sunda ada Gunung Krakatau dan anaknya Rakata. Ring of Fire itu atas bawah. Menurut cerita orang yang tahu, anaknya Rakata ini, kekuatannya lebih kuat dari ibunya (Krakatau)," ujar Megawati.

Dengan pernyataan itu, ia lantas mengingatkan betapa dahsyatnya Krakatau ketika meletus.

Sanking dahsyatnya, saat itu sempat ada kapal laut yang sampai berada di daratan Lampung.

Baca Juga: Manchester United Sedang Mencari Pengganti Paul Pogba Jika Pergi Dari Old Trafford

Apabila dibandingkan, dikatakan Megawati, saat Krakatau meletus Jakarta masih tergolong daerah kampung. Sedangkan kini Jakarta sudah jadi kota yang besar dengan gedung dan penduduk yang padat.

"Jadi kesiapannya bagaimana? saya pernah bilang ke Pak Jokowi, bagaimana menurunkan orang dari gedung tinggi kalau Damkar tak siap?," katanya menambahkan.

Meski selalu mendoakan tidak terjadi hal buruk, tapi Megawati mengaku bingung apabila bencana gempa benar-benar terjadi menimpa DKI Jakarta.

"Kebayang tidak, ini otoritas siapa? Saya sendiri selalu berdoa supaya jangan sampai terjadi. Tapi kalau Jakarta ini gempa, mau kemana larinya? aksesnya kemana? saya bingung ke siapa harus teriak ini. Apakah ke Pak Doni Monardo kah, apa ke Pak Gubernur kah?," ucap putri Presiden Soekarno tersebut.

Maka dari itu, Megawati berpendapat harus ada tindak lanjut dan realisasi, simulasi serta peningkatan pengetahuan dan informasi yang perlu dilakukan.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x