"Hingga saat ini upaya pengumpulan limbah oleh warga masih berlangsung, kami berharap pihak terkait segera melakukan penanganan cepat, menutup kebocoran minyak," ujarnya.
Masyarakat juga diminta Supriyadi tidak mendekat ke lokasi kejadian lantaran zat ini berbahaya.
Mereka berkoordinasi dengan Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWE) untuk penangana kebocoran tersebut.
Kebocoran minyak berpengaruh bagi ekosistem laut, lingkungan mangrove, dan nelayan di Kepulauan Seribu.
Tumpangan minyak ini telah ditangani Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP untuk dikumpulkan ke TPS penanganan limbah di Lbox.
Sementara itu, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama mengemukakan dugaan pencemaran itu akan diteruskan kepada jajaran direksi Pertamina.
"Terima kasih atas informasinya, akan diteruskan ke Direksi," ujarnya.***