PA 212 Minta Senjata ke Pemerintah Guna Lawan KKB Papua, Ferdinand: Dipikir seperti Preman Habisi Preman Lain

- 27 April 2021, 06:49 WIB
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.*
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.* //Instagram @ferdinand_hutahaean/

PR DEPOK – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan Koordinator Humas Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin.

Sebelumnya, Novel menyatakan bahwa dirinya siap membantu pemerintah melawan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua yang belakangan semakin meresahkan masyarakat.

Tidak hanya itu, Novel juga menawarkan bantuan pada pemerintah bilamana tidak mampu menangani KKB Papua.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Kota Depok Selasa, 27 April 2021, Mulai Pukul 10.30 Hingga 15.30 WIB

Novel lantas meminta agar pemerintah memberikan alat perang kepada pihaknya untuk melawan KKB Papua.

Atas pernyataan tersebut, Ferdinand menuding Novel tidak memahami situasi, kondisi, dan risiko kebijakan yang diambil pemerintah dalam peristiwa penembakan tersebut.

“Tidak paham ttg situasi kondisi dan dampak resiko kebijakan,” ujar Ferdinand seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Selasa, 27 April 2021 dari akun Twitter @FerdinandHaean3.

Baca Juga: Abdillah Toha Desak Presiden Bentuk Komisi Independen atas Tragedi KRI Nanggala-402: Korek Sebab Musababnya

Pria yang aktif di media sosial itu pun menyebut Novel telah berkomentar melampaui kemampuannya.

“Mulutnya pun berkomentar melampaui kemampuannya,” tuturnya menegaskan.

Selain itu ia menduga, Novel berpikir bahwa perkara tersebut sama seperti isu preman yang menghabisi preman lainnya.

Baca Juga: Sebut Serangan Buzzer Mendadak Ramai, Yan Harahap: Pertanda Lebaran Makin Dekat, Kejar Tenggat!

“Dia pikir sprt preman habisi preman lain,” kata Ferdinand lagi.

Menurutnya, apabila kebijakan yang diambil pemerintah dalam menangani peristiwa KKB Papua tersebut salah, maka Papua akan lepas.

“Brur, sy kasitau dikit, kebijakan menangani Papua ini salah dikit, Papua ini akan lepas,” ucapnya.

Tangkapan layar.*
Tangkapan layar.*

Sebagaimana diberitakan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Papua, Brigjen TNI Putu IGP Dani NK dikabarkan meninggal pada Minggu, 25 April 2021 sore sekitar pukul 15.50 WIT.

Ia dikabarkan tewas dalam baku tembak dengan kelompok bersenjata di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Berdasarkan data yang dihimpun, Brigjen TNI Putu Dani pergi ke kampung Dambet sekitar pukul 9.20 WIT bersama tujuh anggota menggunakan empat sepeda motor.

Saat berada di kampung Dambet itu, Brigjen TNI Putu Dani pun tertembak dan meninggal akibat luka tembak yang dialaminya.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah