Soal Penangkapan Munarman oleh Densus 88, Rocky: Ini Biasa, untuk Tutupi Berita yang Lebih Heboh Soal Korupsi

- 28 April 2021, 09:12 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung.
Pengamat politik Rocky Gerung. /Tangkap layar YouTube Rocky Gerung Official

PR DEPOK - Pengamat politik, Rocky Gerung, turut menanggapi kabar penangkapan Munarman oleh Densus 88 pada Selasa, 27 April 2021.

Dalam keterangannya, ia menilai bahwa penangkapan Munarman oleh Densus 88 ini adalah upaya untuk menutupi berita yang lebih penting.

Rocky Gerung mengatakan, berita penangkapan Munarman oleh Densus 88 ini seolah dipakai untuk menutupi berita yang lebih heboh, seperti korupsi, alat pertahanan dan lain sebagainya.

Baca Juga: Lima Poin Konsensus ASEAN yang Desak Penghentian Kekerasan di Myanmar

"Ini hal yang biasa dalam komunikasi politik, berita dipergunakan untuk menutup berita. Kira-kira begitu masalahnya, saya nggak perlu teruskan, tapi kelihatannya memang ditunggu saudara Munarman supaya ada berita yang lebih heboh dari berita yang ada saat ini, soal korupsi, soal alat pertahanan, macam-macam," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official.

Dengan penangkapan Munarman oleh Densus 88 ini, ia meyakini bahwa publik pun pasti sudah tahu akan ke mana ujungnya.

Menurut pria yang juga seorang filsuf itu, Munarman dari dulu sudah dianggap sebagai orang yang harus disingkirkan karena terlibat FPI.

Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota Disebut Capai Rp500 Triliun, Herman Khaeron: Utamanya Kurangi Kesenjangan dan Kemiskinan

Ia lantas menilai bahwa penangkapan Munarman oleh Densus 88 ini pasti terkait dengan Habib Rizieq.

"Sebetulnya kita ingin memperlihatkan kepada publik bahwa persoalan ini tentu terkait dengan Habib Rizieq, terkait dengan FPI, terkait dengan politik islam, terkait dengan macam-macam. Ini satu panggung besar, yang Munarman kebetulan dihadirkan dalam scene hari ini. Edisi hari ini adalah Munarman," tutur Rocky Gerung menerangkan.

Pengamat politik itu pun kembali menyoroti kasus unlawful killing di Tol Jakarta Cikampek KM 50, yang mana dua tersangka polisi penembak 4 Laskar FPI itu tidak ditahan oleh kepolisian.

Baca Juga: Hamish Daud Terapkan Flexitarian dalam Penuhi Asupan Gizi Makanan

Alasan tidak dilakukannya penahanan terhadap dua tersangka polisi itu lantaran mereka dianggap kooperatif dan dijamin tidak akan melarikan diri, maupun menghilangkan bukti.

Mendengar kabar ini, Rocky Gerung lantas membandingkan dengan Munarman yang menurutnya juga kooperatif.

"Munarman juga pasti sangat kooperatif, jadi jangan ditahan juga. Ini saya nggak mau sebut permainan opini publik, tetapi fundamen dari seluruh peristiwa, mulai dari Habib Rizieq, KM 50, akhirnya Munarman, ini betul-betul satu paket untuk pengendalian," kata pengamat hukum itu.

Baca Juga: Anggaran Ibu Kota Baru Hampir Rp500 T, Mustofa: Selama Anies Masih Gubernur DKI, Wacana Ini Tak Akan Berhenti

Penangkapan Munarman oleh Densus 88 ini, menurutnya, akan menambah headline baru, yang sudah pasti dihubungkan dengan terorisme.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x