PR DEPOK - Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. dr. Zubairi Djoerban, memperingatkan bahwa gelombang Covid-19 di India bisa saja terjadi di Indonesia.
Dalam keterangannya, ia menyoroti pandemi Covid-19 di Malaysia yang mana kasusnya meningkat signifikan saat ini.
"Gelombang itu mendekat ke Indonesia? Bisa saja. Lihat Malaysia sekarang. Kasus Covid-19-nya meningkat signifikan," ujar Zubairi Djoerban, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @ProfesorZubairi.
Ia menuturkan, lockdown pun telah diberlakukan di negara tersebut lantaran kasus positif Covid-19 yang meningkat signifikan.
Zubairi Djoerban lantas mewanti-wanti agar publik tidak meremehkan pandemi Covid-19 yang masih melanda Tanah Air.
Terlebih, katanya melanjutkan, setelah tsunami Covid-19 yang terjadi di India sudah seharusnya Indonesia waspada dan bersiap dengan segala kemungkinan.
Baca Juga: Diduga Terkait dengan Kasus Munarman, Tiga Eks Petinggi FPI Diringkus Densus 88 di Makassar
"Lockdown pun diberlakukan di beberapa kota. Tolong jangan remehkan ini. Kita tahu apa yang terjadi dengan India. Waspada dan bersiap dengan segala kemungkinan," tuturnya menerangkan.
Dalam cuitan berbeda, Zubairi Djoerban juga menyoroti 200 orang tenaga kerja Indonesia atau TKI yang pulang dari Malaysia dan dinyatakan positif Covid-19.
Menurutnya, penyaringan para pekerja yang datang dari Malaysia ini harus diperketat, apalagi menjelang lebaran Idulfitri.
Baca Juga: Soal Doa Qunut Muncul di Tes Wawasan Kebangsaan, Gus Umar: Apa Hubungannya dengan Tes dari KPK?
"Nah. Penyaringan para pekerja migran yang dipulangkan dari Malaysia ini harus ketat. Apalagi menjelang Lebaran. Kontrol terhadap pekerja-pekerja migran itu adalah kunci. Notabene, ada 200 TKI yang positif Covid-19," katanya memaparkan.
Untuk diketahui, pandemi Covid-19 di Malaysia saat ini tengah mengalami lonjakan kasus positif.
Kementerian Kesehatan Malaysia menyebutkan bahwa jumlah pasien kritis meningkat hingga 62 persen dalam kurun waktu dua minggu.
Peningkatan ini menyebabkan ruang ICU di sejumlah rumah sakit besar kewalahan dalam menangani pasien kritis tersebut.
Sementara itu, para ahli meyakini bahwa saat ini Malaysia tengah menghadapi gelombang empat Covid-19, dengan total kasus positif harian mencapai 4.000 kasus.
Selain jumlah pasien kritis yang meningkat, jumlah pasien usia muda yang meninggal juga semakin banyak.
Terhitung sejak 31 Maret hingga 30 April 2021, 3,7 persen kematian dialami pasien dengan rentang usia 25-34 tahun, lalu 7,45 persen meninggal di usia 35-44 tahun, dan 11,2 persen meninggal di usia 45-54 tahun.***