Network
PR DEPOK – Aktivis Nahdlatul Ulama (NU), Guntur Romli kembali angkat bicara soal isu Palestina-Israel yang hingga kini masih terjadi.
Melalui akun Twitter-nya, ia menjelaskan bahwa suatu perang pasti memiliki sejumlah aturan yang berlaku.
“Meski perang jg ada aturannya, militer Vs militer,” tulis Guntur Romli pada Selasa, 18 Mei 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Ia menuturkan bahwa para pejuang Indonesia dulu hanya menyerang tentara Belanda, Jepang, dan Sekutu dengan gagah berani.
“Pejuang kita dulu ya nyerangnya ke tentara Belanda, Jepang & Sekutu. Gagah berani,” ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut tidak serupa dengan apa yang dilakukan Hamas, yakni menyerang permukiman sipil Israel.
“Bukan kyak Hamas skrng nyerang ke pemukiman2 sipil Israel,” ujar dia.
Ia menilai bahwa tindakan Hamas tersebut sama rendahnya dengan apa yang dilakukan pihak Israel di Gaza.
“Sama rendahnya kyak tentara Israel yg nyerang kantong2 sipil di Gaza,” tuturnya.
Lebih jauh, Guntur Romli mengatakan bahwa para pejuang Indonesia terdahulu hanya menyerang basis militer penjajah, meski tak memiliki kekuatan seimbang.
“Baca sejarah perang2 di Indonesia, pejuang kita gagah berani melawan tentara penjajah, yg diserang basis2 militer mrk, meski kekuatan gak seimbang,” katanya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, para pejuang Indonesia pun mendapat simpati di dunia internasional.
Baca Juga: Bahar bin Smith Mengaku Cucu Nabi Muhammad, Saidiman Ahmad: Lalu? Harus Bilang Huruf ‘Waw’ Gitu?
“Tapi pejuang kita dapat simpati di dunia internasional, bukan kyak Hamas main serang pemukiman2 sipil Israel,” ujar Guntur Romli.
Menurutnya, baik tentara Israel maupun Belanda dan Jepang harus digugat dengan kejahatan perang dan kemanusiaan.
“Tentara Israel hrus digugat dgn kejahatan perang & kemanusiaan, sprt halnya Belanda dan Jepang kita gugat dgn kejahatan2 perang mrk,” kata dia.
Ia pun kembali menegaskan bahwa pejuang Indonesia terdahulu tak dapat disamakan dengan Hamas maupun tentara Israel.
“Baca dong tokoh2 pejuang & militer kita zaman dulu, gagah berani nyerang militer, jangan disama2in sama Hamas atau tentara Israel,” ucap Guntur Romli.***
