Indonesia Diminta Lawan Israel dengan Boikot Kekuatan Ekonomi AS yang Masuk 10 Besar Investor Terbesar di RI

- 19 Mei 2021, 15:30 WIB
Ilustrasi pemboikotan produk Israel.*
Ilustrasi pemboikotan produk Israel.* /PIXABAY/ niekverlaan/

Negara ini juga mengimpor barang seberat 144 ton dari Israel senilai US$1.785.870. Barang-barang itu adalah bagian/komponen senjata; komponen mesin, dan alat-alat elektronik.

Kemudian, hasil perkebunan seperti kopi, kurma; alat-alat terkait listrik, komponen baterai, dan mesin untuk produksi rokok.

Masyarakat sipil telah mengkampanyekan aksi boikot, divestasi, dan sanksi (BDS) kepada Israel sejak 2005. Tindakan ini diharapkan memberikan tekanan kepada Israel atas serangan militernya kepada Palestina.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan kebijakan diplomasi yang ditempuh Indonesia berupa kecaman atas aksi kekerasan yang dilakukan Israel kepada Palestina.

Apalagi, ini menghancurkan pemukiman warga Palestina. Tekanan penghentian Indonesia kepada Israel disalurkan melalui PBB dan OKI.

Baca Juga: Istana Sebut Jokowi Selip Lidah Sebut Provinsi Padang, Ossy: Ini Lebih Terhormat daripada Pembelaan yang Maksa

"Masalah konflik ini tidak bisa diselesaikan oleh satu negara saja, maka diplomasi kita adalah menggugah kembali semangat dari masyarakat dunia, untuk melakukan aksi secara bersama-sama," ucap Dirjen Kerjasama Multilateral Kemlu Febrian Alphyanto

Indonesia mengajak Malaysia dan Brunei Darussalam juga menerbitkan pernyataaan bersama berisi tiga hal.

Hal-hal itu adalah menyuarakan penghentian serangan kepada rakyat sipil dan mendesak semua pihak menerima temporary international presence di Yerusalem.

Langkah lain yang dilakukan Indonesia adalah mendesak Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB untuk bertindak atas serangan Israel ke Palestina.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah