PR DEPOK – Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Refrizal turut menyoroti isu yang beredar soal sayap bersenjata Palestina, Hamas, yang disebut-sebut sebagai organisasi teroris.
Tak setuju dengan tudingan tersebut, Refrizal mengatakan bahwa Hamas adalah pejuang rakyat Palestina dan bukan teroris.
Hamas adalah Pejuang Palestina (bukan Teroris).
Semoga Hamas mengalahkan & mengusir Yahudi Israel dari tanah & bumi Palestina.
Aamiin pic.twitter.com/gGdo6MSvkt— refrizalskb (@refrizalskb) May 19, 2021
“Hamas adalah Pejuang Palestina (bukan Teroris),” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @refrizalskb pada Kamis, 20 Mei 2021.
Baca Juga: Jadwal Pendaftaran CPNS 2021 Dibuka Mei 2021, Berikut Persyaratan Lengkap dan Formasi yang Dibuka
Refrizal pun mendoakan agar Hamas bisa mengatakan dan mengusir bangsa Israel dari tanah Palestina.
“Semoga Hamas mengalahkan & mengusir Yahudi Israel dari tanah & bumi Palestina. Aamiin,” ujarnya.
Diketahui, Hamas adalah organisasi Islam Palestina dengan sayap militer Izz Ad-Din Al-Qassam, yang terbentuk pada tahun 1967 ketika Israel memindahkan pemukiman dan pasukan Yahudi ke Gaza.
Baca Juga: Megawati Sebut Tak Kuat Dengar Kader PDIP Terjerat Kasus Korupsi, Dipo Alam: Nah loh, Insaf? Semoga
Israel awalnya menguasai daerah itu, namun pada 2005 memicu pemilihan umum yang dimenangkan oleh Hamas.
Sejak saat itu, Israel dan Hamas terlibat dalam beberapa perang.
Adapun beberapa negara yang mengklasifikasikan Hamas sebagai organisasi teroris, yaitu Israel, Amerika Serikat, Kanada, dan Uni Eropa.
Baca Juga: Mengaku sebagai Wanita Perkasa, Jika Berselingkuh, Lucinta Luna Inginkan 10 Pria Sekaligus
Sedangkan negara yang tidak mengambil sikap atas Hamas adalah Turki, Rusia, Iran, dan beberapa negara Arab lainnya.
Sheik Ahmed Yassin, salah satu pendiri Hamas, mengatakan organisasi itu didirikan sebagai alat untuk membebaskan Palestina dari pendudukan Israel, dan untuk mendirikan negara Palestina berdasarkan nilai-nilai Islam di wilayah yang sekarang menjadi Israel, Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Pemimpin Hamas saat ini berusia 69 tahun, Ismail Haniyeh.
Sementara itu, terkait penyerangan yang terjadi antara Hamas dan Israel, hingga kini sebanyak 219 orang Palestina telah tewas.
Pemboman udara Israel telah menghancurkan jalan, bangunan, dan infrastruktur lainnya, dan memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza.
Hampir 450 bangunan di Gaza yang berpenduduk padat telah hancur, termasuk enam rumah sakit dan sembilan pusat kesehatan utama.
Lebih dari 52.000 warga Palestina telah mengungsi, kata badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sedangkan otoritas Israel menyebutkan korban tewas sebanyak 12 orang di Israel.
Serangan roket berulang kali telah menyebabkan kepanikan dan membuat orang-orang bergegas ke tempat penampungan.
Baca Juga: Bursa Transfer Pemain: Raphael Varane Berharap Gabung Bersama Manchseter United
Upaya diplomatik regional dan yang dipimpin Amerika Serikat untuk mengamankan gencatan senjata telah meningkat tetapi sejauh ini gagal.***