Super Blood Moon Diprediksi Terjadi pada 26 Mei di Indonesia, Fase Gerhananya Akan Tampak di Wilayah Berikut

- 21 Mei 2021, 19:35 WIB
Ilustrasi super moon.
Ilustrasi super moon. /Comfreak/Pixabay

PR DEPOK – Super Blood Moon atau gerhana bulan total Perigee yang diprediksi terjadi pada 26 Mei 2021 menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan tampak pada sejumlah wilayah di Indonesia.

Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono menjelaskan bahwa Super Blood Moon dalam prosesnya memiliki 4 tahap, yaitu fase awal (P1) hingga fase (P4) dan berlangsung dalam kurun waktu  5 jam 5 menit 2 detik.

Sedangkan, puncak Super Blood Moon akan berlangsung selama 18 menit 44 detik.

Baca Juga: Catat, Fenomena Super Blood Moon akan Terjadi pada 26 Mei, Cek Jadwal Lokasi untuk Melihatnya

“Sedangkan proses gerhana totalnya (Super Blood Moon), sejak awal fase total (U2), puncak total hingga akhir fase total (U3) akan berlangsung selama 18 menit 44 detik,” ujar Triyono dalam keterangannya di Jakarta, pada Jumat 21 Mei 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Super Blood Moon terjadi saat posisi Matahari-Bumi dan Bulan sejajar.

Maka dari itu, saat Bulan berada di umbra Bumi yang berakibat saat puncak gerhana bulan total terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah yang terkenal dengan istilah Blood Moon.

Baca Juga: Jadwal MotoGP Italia 2021 di Sirkuit Mugello: Rossi Berharap Bisa Lanjutkan Performa Terbaiknya

“Sementara karena posisi Bulan saat terjadi gerhana berada di posisi terdekat dengan bumi (Perigee), maka Bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa, sehingga sering disebut dengan Super Moon. Sehingga, Gerhana Bulan total tanggal 26 Mei 2021 dikenal juga dengan super blood moon, karena terjadi saat bulan di Perigee Bulan berada di jarak terdekat dengan Bumi,” katanya.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x