“‘Nafsu’ ngutangnya tinggi, Kemampuan bayarnya rendah,” kata Yan Harahap.
“Ngutang kok ‘ugal-ugalan’,” ujarnya, menambahkan.
Diketahui, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah melaporkan pembiayaan utang pemerintah Indonesia hingga April 2021 mencapai Rp410,1 Triliun.
Jumlah tersebut setara 34% dari target APBN dengan jumlah yang mencapai Rp1.177,4 Triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa pembiayaan utang pemerintah ini untuk menopang kebutuhan non utang.
Baca Juga: Siti Nurhaliza dan Sejumlah Tokoh Malaysia Diduga Melanggar Protokol Kesehatan dalam Sebuah Acara
“Pembiayaan utang ini adalah untuk menopang kebutuhan pembiayaan yang non utang, termasuk untuk investasi,” kata Sri Mulyani, pada Selasa, 25 Mei 2021.
Hal ini tentu menjadi sebuah pertanyaan bagi publik termasuk salah satunya Yan Harahap.
Dirinya mempertanyakan apakah dengan keputusan pemerintah yang kembali menarik utang baru, menjadi sebuah prestasi untuk rezim ini.***