"Berdasarkan data pemantauan, pada saat kejadian tidak ada sinyal kegempaan dan suara sehingga kami menyimpulkan tidak ada benda yang jatuh di sekitar Merapi. Sampai saat ini, kejadian tersebut tidak berpengaruh pada aktivitas Merapi," kata Hanik Humaida melalui keterangan tertulis di Yogyakarta.
Mengenai aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi yaitu berupa aktivitas erupsi efusif yang ditandai dengan aktivitas pertumbuhan kubah lava, guguran, dan awan panas guguran. Tingkat aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”.
"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, tidak panik, dan selalu mengikuti informasi dari sumber yang terpercaya," ujar Hanik.
Sebelumnya, beredar di media sosial foto yang ditengarai foto benda langit yang sedang jatuh di sekitar Gunung Merapi.
Sehubungan dengan beredarnya kabar tersebut, Hanik menyebutkan bahwa kamera CCTV yang berada di Deles (sisi timur Gunung Merapi) juga sempat merekam kilatan cahaya pada 27 Mei 2021 pukul 23.08 WIB.
Meski demikian, lanjut dia, tidak terdapat sinyal yang signifikan dari data kegempaan dan tidak dilaporkan terdengar suara atau terlihat kilatan cahaya dari pos-pos pemantauan Gunung Merapi.
Hujan meteor ini dinamai berdasarkan titik radian yang terletak di konstelasi aquarius.
Hujan meteor aquarid ini berasal dari sisa debu komet Halley yang mengorbit matahari setiap 76 tahun sekali.