PR DEPOK – Profesor Bidang Kajian Timur Tengah, Ayang Utriza Yakin tampak tidak setuju dengan rencana pemerintah melalui Kementerian Pertahanan yang merancang modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) dengan anggaran hingga Rp1.760 triliun.
Bahkan, Ayang Utriza mengatakan bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto telah keterlaluan.
“Ini keterlaluan Menteri @Kemhan_RI Pak @prabowo mau menghabiskan anggaran Rp. 1.760 trilyun u/belanja alutsista TNI!” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @Ayang_Utriza pada Rabu, 2 Juni 2021.
Ayang Utriza menilai anggaran sebesar itu lebih baik digunakan untuk kebutuhan bangsa, yakni pendidikan, kesehatan, hingga teknologi.
Lantaran menurutnya di zaman sekarang bukan lagi terjadi perang senjata, melainkan perang kecerdasan otak.
“Uang sebanyak itu wajib digunakan u/ pendidikan, kesehatan, pertanian, perkebunan, perikanan, teknologi, dll. Zaman sekarang bukan perang senjata, tp perang otak!” katanya.
Diketahui, dalam modernisasi alutsista, Kementerian Pertahanan akan mengalokasikan anggaran hingga 1.760 triliun. Tetapi rencana itu harus mendapat persetujuan presiden, Menteri Keuangan dan DPR.
Sementara dari DPR, beberapa anggota telah menyatakan setuju soal rencana tersebut, salah satunya anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono.
Ia tidak mempersoalkan rencana pemerintah melalui Kementerian Pertahanan melakukan pengadaan alutsista yang akan diatur dalam peraturan presiden (Perpres).
"Kalau pengadaan rutin sesuai dengan anggaran itu, normallah," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
Dave mengatakan bahwa tantangan pemerintah kini adalah pengadaan alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) yang tidak semudah membeli sepeda motor atau mobil yang tinggal mendatangi ke dealer, kemudian memilih kendaraan sesuai dengan keinginan.
Menurutnya, rencana pengadaan dan modernisasi alutsista wajar bila membutuhkan dana yang banyak karena untuk periode jangka panjang.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo, Virgo, Libra, dan Scorpio Rabu, 2 Juni 2021: Impian Virgo Akan Segera Terwujud
"Pengadaan alpalhankam memakan waktu, misalnya untuk pengadaannya bisa sampai 1 tahun. Ini bukan perkara mudah," tuturnya.
Sebagai informasi, merujuk data Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) atau Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm per 2020, dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan regional, anggaran pertahanan Indonesia termasuk yang terendah.
Malaysia mengalokasikan 1,1 persen dari produk domestik bruto (PDB), Singapura 3,2 persen, Thailand 1,5 persen, bahkan Timor Leste juga 1,2 persen dari PDB.***