PR DEPOK – Angkatan Udara Malaysia mengerahkan jet tempur untuk menghalau pesawat militer China dalam jarak 60 mil laut dari negara bagian Sarawak di Borneo, Kalimantan.
Malaysia menganggap bahwa insiden itu sebagai ancaman serius terhadap kedaulatan nasional dan keselamatan penerbangan negaranya.
Kementerian Luar Negeri Malaysia pada Selasa kemarin, akan memanggil utusan China untuk menjelaskan penyusupan oleh 16 pesawat angkatan udara ke wilayahnya, setelah militer Malaysia mendeteksi adanya aktivitas mencurigakan.
Baca Juga: Bikin Tepok Jidat! Pria di Inggris Curi Penguin dari Kebun Binatang, Malah Dijual Lewat Facebook
Ketegasan Malaysia dalam menghadapi penyusupan dari negara lain ini pun menjadi sorotan politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana. Sontak saja ia melontarkan sindiran.
“Kalau di negeri Wakanda ngerahin buzzer,” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @panca66 pada Rabu, 2 Juni 2021.
Sebagai informasi, atas insiden tersebut, Menteri Luar Negeri Hishammuddin Hussein mengatakan Malaysia akan mengeluarkan nota protes diplomatik dan meminta duta besar China untuk Malaysia menjelaskan pelanggaran wilayah udara dan kedaulatan Malaysia.
Baca Juga: UEFA Mengeluarkan Daftar Skuad Terbaik Liga Champions Musim 2020-21, Tak Ada Nama Cristiano Ronaldo
"Sikap Malaysia jelas memiliki hubungan diplomatik yang bersahabat dengan negara mana pun tidak berarti bahwa kami akan berkompromi dengan keamanan nasional kami," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters.
Sementara itu Kedutaan China mengatakan pesawat-pesawat itu melakukan pelatihan penerbangan rutin dan ditaati secara ketat oleh hukum internasional tanpa melanggar wilayah udara negara lain.
"China dan Malaysia adalah tetangga yang bersahabat, dan China bersedia melanjutkan konsultasi persahabatan bilateral dengan Malaysia untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas regional," kata seorang juru bicara.
China telah mendorong klaim ekspansif atas Laut China Selatan, yang dilalui oleh perdagangan kapal setiap tahun.
China juga telah membangun fasilitas militer di pulau-pulau buatan.
Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga memiliki klaim atas berbagai pulau dan fitur di daerah tersebut dan penjaga pantai China secara rutin memperingatkan kapal dan pesawat asing untuk meninggalkan wilayahnya.
Baca Juga: Terbitkan Alquran Versi Sendiri, Politisi di India Minta Diajarkan di Seluruh Sekolah Islam di India
Angkatan udara Malaysia mengatakan pesawat-pesawat itu, yang terdiri dari pengangkut strategis Ilyushin il-76 dan Xian Y-20, telah melakukan perjalanan dalam formasi taktis in-trail di antara 23.000 dan 27.000 kaki.
Tahun lalu, sebuah kapal survei China melakukan perjalanan selama sebulan dengan kapal eksplorasi minyak Malaysia di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Malaysia.
Langkah Malaysia saat ini menyusul protes diplomatik berbulan-bulan oleh Filipina atas kehadiran ratusan kapal penangkap ikan China di ZEE yang dikatakan diawaki oleh milisi.
Baca Juga: Mauricio Pochettino Ingin Keluar Dari PSG, Kembali ke Tottenham atau ke Real Madrid
China sebagian besar mengabaikan keluhan tersebut.***