Geram Bertubi Fitnah Diarahkan ke Ulama Seperti UAH dan UAS, Musni: Hentikan, Itu Lebih Kejam dari Pembunuhan

- 2 Juni 2021, 14:14 WIB
Sosiolog dan rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar.
Sosiolog dan rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar. /Twitter @musniumar

PR DEPOK - Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar, geram melihat sejumlah ulama Indonesia, seperti Ustaz Adi Hidayat (UAH) dan Ustaz Abdul Somad (UAS) kerap dituding tidak baik dan difitnah.

Dalam keterangannya, ia lantas meminta agar tak ada lagi pihak yang memfitnah ulama-ulama tersebut.

"Berhentilah menfitnah ulama yang baik seperti UAS dan UAH," ujar Musni Umar, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @musniumar.

Baca Juga: Kapan Pendaftaran Seleksi CPNS 2021 Dibuka? Simak! Ini Penjelasan dari Kemenpan RB

Tak sampai di situ, Musni Umar juga mempertanyakan orang-orang yang kerap melontarkan fitnah terhadap para ulama ini.

Ia lantas menegaskan bahwa melontarkan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan.

"Apa menfitnah sudah jadi pekerjaan. Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan," tutur sang rektor melanjutkan.

Cuitan Musni Umar.
Cuitan Musni Umar. Tangkap layar Twitter @musniumar

Untuk diketahui, sebelumnya berita miring soal Ustaz Adi Hidayat atau UAH tengah menjadi sorotan publik.

Baca Juga: Menhan Prabowo Berencana Borong Senjata, Gus Umar: Dulu Saat Lawan Jokowi, Teriak dan Hina Anggaran Bocor

Pasalnya, sang ulama dituding telah melakukan penggelapan uang donasi Palestina yang tela dikumpulkan sebesar Rp30 miliar.

UAH yang geram lantaran merasa difitnah tidak amanah dalam menyalurkan donasi untuk Palestina itu lantas melaporkan Eko Kuntadhi, yang diduga pertama kali menyebarkan kabar miring tersebut.

Eko Kuntadhi sendiri sebelumnya sempat mempertanyakan soal donasi Palestina yang berhasil dikumpulkan oleh UAH.

Baca Juga: Sahabat Bocorkan Waktu Pernikahan Lesti Kejora dan Rizky Billar Tak Lama dari Lamaran: Ya Kalau Nggak Berubah

Ia menyebutkan dari Rp60 miliar, hanya ada Rp14 miliar saja yang diserahkan kepada MUI untuk selanjutnya disalurkan ke Palestina.

Tak berselang lama, Eko Kuntadhi mengoreksi pernyataannya dan menyebutkan bahwa donasi yang terkumpul adalah Rp30 miliar.

Namun, pernyataannya tersebut dianggap telah mengarah kepada fitnah terhadap UAH, sehingga sang ulama pun mengambil jalur hukum dengan melaporkannya ke polisi.

Baca Juga: Lea 'Zahra' Ciarachel Berusia 15 Tahun Perankan Istri Ketiga, Ernest Prakasa Semprot Stasiun TV: Keterlaluan!

Sementara itu, Ustaz Abdul Somat atau UAS juga mengalami tudingan yang sama, yakni menggelapkan dana donasi kapal selam dan Palestina.

Bahkan, sempat beredar kabar hoaks yang menyebutkan bahwa dirinya telah terbukti menggelapkan dana sumbangan Palestina.

Namun, ketika ditelusuri kebenarannya, berita ini terbukti tidak benar dan keliru.***

Editor: Annisa.Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x