"Payah beraninya dibelakang meja. Kita pengen tahu juga standar wawasan kebangsaan dari ketua @KPK_RI itu seperti apa?," kata Gus Umar, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Diketahui sebelumnya, sesuai dengan undangan yang tercantum, bahwa debat terbuka itu akan dilaksanakan di pelataran Gedung Merah Putih KPK.
Akan tetapi, pihak KPK sendiri menyayangkan acara debat tersebut, karena tanpa pemberitahuan, acara itu akhirnya dilakukan di ruang pers Gedung Merah Putih KPK.
"Kami berharap dukungan publik untuk menciptakan situasi yang kondusif demi kelancaran tugas-tugas pemberantasan korupsi oleh KPK," ujar Ali Fikri.
Sebelumnya pihak Firli Bahuri tidak memenuhi undangan debat terbuka dengan Giri Suprapdiono, dalam pembahasan polemik TWK di KPK.
Hal itu diketahui saat Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana yang menjadi pembawa acara debat terbuka itu memanggil Firli Bahuri ke acara tersebut, tetapi tidak juga tampak.
"Kami coba panggil peserta debat TWK pertama, yaitu Bapak Giri Suprapdiono. Selanjutnya, kami panggil untuk datang ke debat TWK karena sebelumnya surat sudah dikirimkan secara resmi ke KPK untuk mengundang Ketua KPK Pak Firli Bahuri untuk bisa datang pada siang hari ini. Namun, tampaknya belum terlihat sosok Pak Firli di ruangan ini," kata Kurnia Ramadhana.
Selanjutnya, Kurnia memulai acara membahas polemik TWK KPK dengan Giri Suprapdiono. Diketahui, Giri ialah salah satu dari 75 Pegawai KPK yang tidak lolos TWK dan diberhentikan dari KPK.***