Peneliti UGM Pastikan Peningkatan Kasus di Kudus Karena Adanya Varian Delta, Simak Penjelasannya

- 15 Juni 2021, 14:10 WIB
Ilustrasi gambar virus covid-19.
Ilustrasi gambar virus covid-19. /CDC/Free-photos/Pexels/

PR DEPOK – Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) hari ini mengeluarkan hasil penelitian Whole Genome Sequencing (WGS) yang merupakan rujukan dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes).

Penelitian ini dilakukan mengenai adanya lonjakan kasus Covid-19 di Kudus Jawa Tengah setelah libur Lebaran Idul Fitri.

Sementara itu Universitas Gadjah Mada (UGM) ditunjuk karena lokasinya dekat dengan Kudus dan UGM juga telah memiliki kapasitas untuk melakukan uji WGS.

“UGM ditunjuk karena lokasinya dekat dengan Kudus dan UGM juga memiliki kapasitas untuk melakukan uji WGS. Dari 70 spesimen yang diuji, 37 sampel dikirim ke UGM sementara sisanya dikirim ke Salatiga. Dari total 37 sampel, 34 sampel telah keluar hasilnya dan yang tidak keluar hasilnya ada 3, “ jelas dr. Gunadi PhD, Sp.BA, Ketua Tim Peneliti WGS SARS-CoV-2, FK-KMK UGM.

Baca Juga: Jadwal Euro 2020 Malam Ini Selasa, 15 Juni 2021: Ada Prancis vs Jerman dan Hungaria vs Portugal

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari laman resmi Kemenkes pada Selasa, 15 Juni 2021, dalam penelitian tersebut telah ditemukan 28 dari 34 atau sekitar 82% merupakan varian Delta (B.1.617) dari Covid-19.

Varian baru Covid-19 ini terbukti meningkat karena adanya transmisi antar manusia, dengan begitu memperkuat bahwa peningkatan kasus di Kudus disebabkan adanya varian Delta.

“Varian Delta ini terbukti meningkat setelah adanya transmisi antarmanusia. Dan sudah terbukti di populasi India dan di Kudus. Hal tersebut juga memperkuat hipotesis para peneliti bahwa peningkatan kasus di Kudus tersebut adalah karena adanya varian Delta,” jelas dr. Gunadi.

Selain itu dr. Gunadi juga telah menambahkan hipotesanya dengan penelitian terbaru dari The Lancet, yaitu varian Delta berhubungan dengan usia pasien.

Baca Juga: Klik eform.bri.co.id/bpum dan Siapkan KTP untuk Cairkan BLT UMKM Rp1,2 Juta Bulan Juni 2021

“Semakin tua pasien Covid-19 maka varian Delta ini akan memperburuk kekebalan tubuh pasien tersebut,” katanya.

Masih dari penelitian The Lancet, diketahui varian Delta ini bisa menginfeksi kembali pasien Covid-19 dan semakin memperlemah kekebalan tubuh.

Selanjutnya varian Delta juga dapat menurunkan kekebalan tubuh seseorang dengan usia yang lebih tua meskipun sudah di vaksinasi dua dosis.

Baca Juga: 184.942 Siswa Lolos SBMPTN Tahun 2021, 12.715 Bangku Kosong Masih Tersedia di PTN Melalui Jalur Mandiri

“Dalam hal ini bisa dikatakan pemerintah sudah tepat menyasar target vaksinasi bagi golongan lanjut usia karena mereka kelompok yang rentan apabila tertular Covid-19 apalagi varian Delta,” jelas dr. Gunadi.

Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti FK-KMK UGM ini dilakukan selama satu minggu dengan metode berupa penerimaan viral transfer material (MTV) yang diekstraksi secepatnya oleh tim untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, terutama untuk mengetahui sejauh mana varian Delta bertransmisi di Kudus.

Dengan adanya hal ini dr.Gunadi menyarankan agar masyarakat memperketat kembali protocol kesehatan.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: kemenkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah