Luhut Sebut Lonjakan Covid-19 Salah Kita, Sindiran Prof Amir: Makannya Sendiri Giliran Bayar Minta Ramai-ramai

- 16 Juni 2021, 08:10 WIB
Guru Besar Bidang Sosiologi Bencana Nanyang Technological University (NTU), Singapura, Profesor Sulfikar Amir.
Guru Besar Bidang Sosiologi Bencana Nanyang Technological University (NTU), Singapura, Profesor Sulfikar Amir. /YouTube SOCIOTALKING

PR DEPOK – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta semua pihak melakukan refleksi menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa hari terakhir.

Luhut juga meminta masyarakat dan pemerintah untuk lebih berhati-hati dalam menyikapi lonjakan kasus aktif Covid-19.

Menurut Luhut, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa hari terakhir di berbagai daerah di Indonesia merupakan kesalahan semua pihak.

Baca Juga: Ifan Seventeen Bantah Isu Meninggal karena Kecelakaan, Suami Citra Monica: Alhamdulillah Masih Sehat Walafiat

"Ini kesempatan buat kita berkaca. Ini kesalahan kita ramai-ramai. Pemerintah sudah habis-habisan minta kita stay at home, tidak mudik. Kemarin kita ramai-ramai, ya ini buahnya," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Pernyataan yang disampaikan Luhut tersebut kemudian menuai berbagai tanggapan, salah satunya dari Guru Besar Bidang Sosiologi Bencana Nanyang Technological University (NTU), Singapura, Profesor Sulfikar Amir.

Prof Sulfikar Amir tampaknya tidak setuju jika lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia disebut karena kesalahan bersama. Lantas ia melontarkan sindiran.

Baca Juga: Klik sid.kemendesa.go.id untuk Cek Penerima BLT Dana Desa Rp300 Ribu Tahun 2021

Cuitan Sulfikar Amin.
Cuitan Sulfikar Amin. Twitter @sociotalker

Makan soto sendiri, giliran bayar minta rame2,” ujarnya melalui akun Twitter pribadinya @sociotalker pada Selasa, 15 Juni 2021.

Sebagai informasi, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat kasus positif di Indonesia bertambah sebanyak 8.161 orang sehingga total mencapai 1.927.708 orang hingga 15 Juni 2021.

Satgas menyampaikan bahwa kasus sembuh Covid-19 mengalami penambahan sebanyak 6.407 orang sehingga total menjadi 1.757.641 orang.

Baca Juga: Guna Percepat Pertumbuhan dan Pemulihan Ekonomi, Indonesia dan AS Bahas Kerja Sama Distribusi Vaksin

Sementara itu, orang yang meninggal akibat Covid-19 bertambah 164 menjadi 53.280 orang sampai sekarang ini.

Dengan demikian, ada sebanyak 116.787 kasus aktif Covid-19 di Indonesia atau mengalami penambahan kasus sebanyak 1.590 orang. Sedangkan untuk kasus suspek Covid-19, ada 108.632 orang.

Penambahan terbanyak jumlah orang yang positif Covid-19 terdapat di Jawa Barat (1.793), disusul Jawa Tengah (1.658), DKI Jakarta (1.502), Jawa Timur (499), Yogyakarta (438), dan Riau (311).

Baca Juga: Lirik Lagu Nobody's Love dari Maroon 5

Sedangkan untuk kasus sembuh Covid-19, penambahan terbanyak terdapat di DKI Jakarta (1.327), disusul Jawa Barat (1.287), Jawa Tengah (890), Riau (520), dan Sumatra Barat (369).

Sementara itu, secara akumulatif, jumlah kasus positif Covid-19 paling banyak terdapat di DKI Jakarta (452.295), disusul Jawa Barat (332.265), Jawa Tengah (218.742), Jawa Timur (159.961), Kalimantan Timur (72.896), dan Sulawesi Selatan (62.721).

Data akumulatif juga menunjukkan jumlah kasus sembuh Covid-19 terbanyak di DKI Jakarta (425.339), disusul Jawa Barat (305.285), Jawa Tengah (188.494), Jawa Timur (144.973), Kalimantan Timur (70.092), dan Sulawesi Selatan (61.297).***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA Twitter @sociotalker


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x