Network
Demikian pula saat menjadi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada 2014-2019, lanjut dia, Puan Maharani mengeksekusi tidak sedikit program Presiden sesuai bidang tugas di kementerian.
Salah satu hal yang perlu diberi catatan, lanjut dia, Puan memang tidak bersikap ‘eksplosif’ di media.
“Baik itu media konvensional maupun media sosial, padahal sebagai politikus seharusnya ‘gila media’, termasuk media sosial,” ujar Andri Arianto.
Baca Juga: Bak ‘Sudah Jatuh Tertimpa Tangga’, BCL Hadapi Tudingan Buat Citra Buruk Bali karena Positif Covid-19
“Saya tidak tahu apakah memang Mbak Puan tipe orang yang bekerja tanpa ingin banyak gimmick di media atau bagaimana,” katanya lagi.
Tapi semestinya, lanjut dia, komunikasi publik itu diperlukan karena bagaimanapun ini medan politik itu politikus butuh popularitas.
“Ke depan diperlukan strategi komunikasi politik yang lebih komprehensif agar pengenalan Puan ke masyarakat semakin tinggi,” ucap dia.
Baca Juga: Ulil Kritik Pihak yang Setuju Jalur Sepeda Dibongkar karena 'Program Anies', Said Didu: Nanti...
Kendati terbilang masih lama, baliho bergambar Puan Maharani dinilai sudah sejalan dengan pernyataan elite PDI Perjuangan yang berniat mengusung Ketua DPR RI itu sebagai kandidat di Pilpres mendatang.***
