8 Objek Wisata Kulon Progo Masih Dibuka Sampai Ada Surat Edaran dari Pemda, Kadispar: Ini Pengungkit Ekonomi

- 24 Juni 2021, 21:28 WIB
Salah satu destinasi wisata di Kulon Progo, Pantai Congot.
Salah satu destinasi wisata di Kulon Progo, Pantai Congot. /Dok. Dinas Pariwisata Kulon Progo/

PR DEPOK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta masih membuka seluruh objek wisata yang dikelolanya.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito, pihaknya tidak akan menutup objek wisata sebelum menerima surat edaran dari Pemerintah Daerah (Pemda) DIY.

"Kami tidak akan menutup objek wisata sampai ada aturan dari Pemda DIY. Kalau sudah ada surat edaran atau imbauan yang ditujukan kepada pemkab, kami akan melakukan penutupan sesuai prosedur yang ada," kata Joko Mursito dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Kamis, 24 Juni 2021.

Baca Juga: Besok, Taman Impian Jaya Ancol Tutup hingga Waktu yang Belum Ditentukan

Sebanyak delapan objek wisata di Kulon Progo yang dikelola oleh pemkab tersebut yakni Gua Kiskendo, Waduk Sermo, Pantai Congot, Pantai Trisik, dan Kebun Teh Nglinggo. Kemudian, Wisata Alam Tritis, Kawasan Menoreh Barat, dan Pantai Glagah.

Dispar Kulon Progo telah berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kulon Progo menerapkan protokol kesehatan di objek wisata. Mereka juga sudah berkomunikasi dengan pelaku wisata untuk menerapkan protokol kesehatan di objek wisata.

Pihaknya juga selalu melakukan analisis terhadap perkembangan situasi dan kondisi di wilayahnya

"Kami berharap objek wisata tidak ada penutupan. Sektor pariwisata ini sebagai pengungkit sektor ekonomi, kalau ditutup maka perekonomian kembali lesu. Hanya saja, kita semua harus mematuhi protokol kesehatan dengan baik dan benar," ucapnya.

Baca Juga: Gibran Tutup Sekolah yang Siswanya Rusak Makam, Ferdinand: Top! Tak Boleh Takut Radikal, Jangan Tiru Jakarta

Pemkab Kulon Progo belum bisa menutup obyek wisata lantaran masih mempertimbangkan dampaknya. Kalangan yang paling terdampak kebijakan ini adalah para pelaku usaha di kawasan destinasi wisata.

"Kami masih melihatnya demikian karena begitu tutup destinasi, ikutannya banyak sekali, contoh Pantai Glagah yang PAD-nya cukup tinggi, kalau tutup  kan tidak hanya sekadar tutup destinasinya, tapi di dalam  kan banyak pedagang yang kena imbasnya," ucapnya.

Joko Mursito mengungkapkan penutupan sejumlah objek wisata di Bantul dan Sleman tidak meningkatkan pengunjung di objek wisata di Kulon Progo.

Baca Juga: Lupa Tutup Pintu Rumah, Nenek Penyandang Tunanetra Diperkosa Sopir Angkot yang Masih Tetangganya

"Kalaupun ada beberapa yang mulai tutup, itu kami lihat dulu, ditutupnya Parangtritis misalnya, kira-kira signifikan tidak, apakah ada limpahannya ke Kulon Progo. Selama ini di Kulon Progo belum terpengaruh, masih datar-datar aja. Jadi kalau dianggap karena penutupan di beberapa titik penting destinasi di Sleman dan Bantul, kemudian semuanya melimpah ke Kulon Progo mungkin ini akan kami evaluasi lagi," katanya.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah