Faktor pertama adalah terlalu dini untuk melakukan swab tes.
Dengan begitu, negatif palsu bisa mencapai hampir seratus persen terjadi ketika jarak pemeriksaan satu hari setelah terpapar virus.
Negatif palsu bisa menjadi turun apabila pemeriksaan dilakukan dalam kurun waktu 5 hari setelah terpapar dan presentase menjadi 67 persen.
Setelah hari ke-8, negatif palsu bisa kembali berkurang menjadi 21 persen.
Faktor kedua adalah jumlah virus yang masuk terlalu sedikit. Aspek ini akan berkaitan dengan pemeriksaan yang dilakukan.
Pengerjaan swab yang kurang dalam ke hidung biasanya dapat menyebabkan hasil tes menjadi negatif. Padahal sebetulnya orang tersebut dalam keadaan sakit.
Baca Juga: Digosipkan Punya Hubungan dengan Manajer Sule, Ini Tanggapan Nathalie Holscher
Kondisi tersebut bisa terjadi karena disebabkan tenaga kesehatan yang kurang berpengalaman atau waktu pelaksanaan tes yang kurang tepat.
Salah satu penelitian menurut Wolfel pada 1 April 2020, replikasi maksimum Covid-19 di tenggorokan yakni pada hari ke-5 setelah gejala muncul.