Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan untuk menyelamatkan hilir yang nyaris kolaps, Jokowi perlu menerapkan PSBB nasional atau setidaknya penguncian di Pulau Jawa, yang berimplikasi pada penutupan secara total terhadap sekolah, pusat perbelanjaan dan perkantoran, kecuali pada segelintir sektor usaha vital tertentu.
Apabila pembatasan mobilitas besar-besaran tidak dilakukan di hulu, kata Charles, maka penambahan kapasitas faskes sebanyak apapun di hilir tetap tidak akan memadai.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar yang Dipilih Dapat Ungkap Pekerjaan yang Cocok untuk Anda
Apalagi, lanjutnya, tidak semua provinsi memiliki kapasitas faskes yang sama. Kapasitas faskes di Pulau Jawa tentu berbeda dengan kapasitas di Indonesia Timur.
"Kita tentu tidak ingin, jika tanpa pembatasan sosial besar-besaran, provinsi lain seperti di Indonesia Timur, yang BOR faskesnya saat ini masih hijau, menjadi kacau balau seperti faskes Pulau Jawa sekarang," tuturnya.
Charles juga menekankan bahwa faskes di hilir tidak akan kuat meredam "banjir bandang" bila angka penularan dari hulu sangat deras.
"Derasnya penularan Covid-19 di hulu harus kita redam sedini mungkin dengan pembatasan sosial besar-besaran," ujarnya.***