“Kalau pasien Covid-19 dalam kondisi sesak sudah tidak boleh dirawat di rumah,” jelas Nadia.
Nadia juga menuturkan sejumlah masyarakat cukup panik dalam membeli oksigen. Padahal belum tentu dibutuhkan menurut dugaannya.
Hal ini pun berimbas pada naiknya harga dari oksigen dan kini menyulitkan bagi orang-orang yang betul membutuhkan oksigen.
Kejadian ini bisa diperparah jika masyarakat melakukan penyimpanan tabung oksigen padahal belum dibutuhkan yang tentu berefek pada kelangkaan dan naiknya harga jual.
“Akibatnya orang yang benar-benar membutuhkan tidak mendapatkan,” ujar Nadia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melakukan pemantauan langsung ke lokasi produksi oksigen yang letaknya di Jawa Barat yakni PT Aneka Gas Industri di Cibitung dan PT Air Products Indonesia di Cikarang.
Dua perusahaan di atas merupakan dua dari empat produsen oksigen terbesar di Indonesia. Selama pandemi Covid-19 menyebar, produksi dan penyaluran oksigen dialihkan untuk kebutuhan medis di rumah sakit (RS) yang utamanya melakukan penanganan kepada pasien Covid-19.
“Saya hari ini turun langsung ke lapangan menindaklanjuti kelangkaan kebutuhan oksigen di RS, memastikan bahwa di sektor hulu, tempat produksi aman,” ungkap Menko PMK Muhadjir dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi sehatnegeriku.***