PR DEPOK – Aktivis Hak Asasi dan Manusia (HAM) Natalius Pigai belum lama ini menyoroti terkait perkembangan Covid-19 di Indonesia.
Selain itu, Natalius Pigai pun turut menyinggung cara pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19 yang terjadi.
“Pak luhut pakai bahasa preman pasar,” jelas Natalius Pigai dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan akun Twitter @NataliusPigai2 pada 8 Juli 2021.
Diketahui, Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Presiden Jokowi sebagai pemegang komando kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 termasuk kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Terkait bahasa yang disampaikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan, Natalius Pigai mengatakan bahwa dirinya menyukai pernyataan tersebut.
Lebih lanjut, Natalius Pigai mengatakan bahwa dengan bahasa yang disampaikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan tersimpan makna bahwa pemerintah telah mengibarkan bendera putih melawan gempuran Covid-19 yang ada.
Natalius Pigai mengatakan bahwa rezim yang berkuasa saat ini tidak mampu untuk menangani persoalan wabah tersebut.
“Sy suka pernyataan ini karena Luhut secara tersirat sudah kibarkan bendera putih karena rezim ini tidak mampu memimpin,” ungkap Natalius Pigai.
Aktivis Hak Asasi dan Manusia (HAM) itu selanjutnya memberikan saran kepada pemerintah agar mengundurkan diri saja jika tidak sanggup mengatasi persoalan wabah yang terjadi.
“Sy sarankan Jokowi & rezim mundur kalau tdk sanggup,” ujar Natalius Pigai.
Natalius Pigai berujar bahwa aksi pengunduran diri karena tidak sanggup mengatasi pandemi yang terjadi sudah banyak dilakukan oleh pejabat negara lain.
“Bukan kalian sendiri, Ngr lain juga mundur ko,” pungkas Natalius Pigai.***