Pakar UI Ungkap Fakta Keberhasilan India Menekan Penyebaran Covid-19

- 8 Juli 2021, 17:55 WIB
Pakar Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama.
Pakar Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama. /Instagram.com/@tjandra_aditama

PR DEPOK – Negara India termasuk salah satu negara yang baru-baru ini kasus penyebaran Covid-19 terbilang tinggi.

Akan tetapi, hingga kini kasus penyebaran Covid-19 di India berhasil ditekan oleh pemerintah setempat.

Terkait keberhasilan India mencegah penyebaran Covid-19, pakar Pakar Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama membeberkan fakta keberhasilan negara dengan kategori penduduk terbanyak itu.

Baca Juga: Sindir Usulan Soal RS Covid-19 Khusus Pejabat, Febri Diansyah: Ide Paling Brilian dalam 100 Tahun Ini

Menurut Tjandra Yoga Aditama, India tergolong negara yang berhasil menekan kasus penyebaran Covid-19 dalam kurun waktu yang relatif cepat.

"Angka kasus di India naik hingga 40 kali lipat, tapi di sisi lain dia turun dengan sangat cepat," katanya saat menjadi pembicara dalam agenda Diskusi Penanganan COVID-19 di Indonesia yang diselenggarakan LKBN ANTARA di Jakarta, Kamis 8 Juni 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Menurut Tjandra, kasus Covid-19 di India sempat mencapai puncak dengan catatan angka 'positivity rate' berkisar 22,7 persen.

Baca Juga: Henry Sindir Pihak yang Salahkan Pemerintah Atas Lonjakan Kasus Covid-19, Ossy: Beraninya Salahkan Rakyat!

"Pada 8 Mei 2021, ada 400 ribu kasus, kemarin angkanya turun sepuluh kali lipat dalam waktu dua bulan. Pada 10 Juni 2021, angkanya 100 ribu kasus dan sekarang sudah di bawah 40 ribu kasus," katanya.

Dalam upaya menekan penyebaran Covid-19, India menurutnya melakukan berbagai upaya maksimal, sehingga angka kasus baru terus turun dengan cepat.

Misalnya, ketika kasus meningkat tajam di India, langkah pertama yang dilakukan ialah pembatasan sosial di daerah atau negara bagian.

Ada yang membatasi kegiatan dengan pemberlakuan jam malam, dan ada juga yang lockdown secara penuh atau sebagian sampai beberapa waktu.

Baca Juga: Masyarakat Berkerumun Saat Antre Vaksin Covid-19, Ferdinand: Perlu di Evaluasi dan Perbanyak Titik Vaksinasi

"India menginstruksikan negara bagian melakukan lockdown penuh atau pemberlakuan jam malam," ujarnya.

Selain itu, Mantan Direktur WHO Asia Tenggara 2018-2020 itu mengatakan India juga menganalisa pola pergerakan penduduk pada saat pembatasan kegiatan yang dihubungkan dengan penurunan jumlah kasus harian.

Bahkan menurutnya, pada saat pembatasan kegiatan, seluruh sektor aktivitas masyarakat dihentikan, termasuk buruh dan pabrik, semua berhenti secara total karena dikhawatirkan memberikan dampak pada pekerja.

Baca Juga: Menyoal Covid-19, Ruhut Sitompul Sebut Banyak yang Nyinyir dan Tidak Memberikan Solusi Cenderung Menyalahkan

"New Delhi misalnya, mulai menerapkan 'lockdown' total pada 17 April 2021 dan ketika kasus mulai terkendali, maka pada 31 Mei 2021 mulai dilakukan pelonggaran dalam bentuk “unlocking process” secara bertahap. Pembukaan lockdown yang dimulai buruh harian, buruh pabrik dan pekerja bangunan. Supaya orang yang kerja harian ada pemasukan," katanya.

India menurutnya baru membuka aktivitas masyarakat setelah sepekan memasuki masa pelonggaran.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x