Jokowi Bagikan Sembako dan Obat ke Warga saat PPKM Darurat, Mardani: Berbahaya, Harus dengan Cara yang Tepat

- 18 Juli 2021, 10:50 WIB
Mardani Ali menilai aksi blusukan Jokowi beri sembako dan obat-obatan pada malam hari saat PPKM Darurat berbahaya.
Mardani Ali menilai aksi blusukan Jokowi beri sembako dan obat-obatan pada malam hari saat PPKM Darurat berbahaya. /Kolase dari ANTARA dan PKS./

PR DEPOK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan paket obat dan sembako untuk warga di Jakarta Utara, pada Kamis, 15 Juli 2021 malam.

Presiden Jokowi tampak mendatangi rumah warga dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes), seperti terlihat dalam video di kanal Sekretariat Presiden yang diunggah pada Kamis, 15 Juli 2021 malam.

Ditemani Paspampres, Presiden Jokowi melakukan kunjungan pada pukul 20.52 WIB, seperti yang terlihat dalam video tersebut.

"Malam hari ini saya berada di Kampung Sunter Agung dalam rangka mengawali pemberian sembako kepada masyarakat yang akan diberikan menyeluruh yang sudah disiapkan 200.000 ton beras yang akan disalurkan nanti dari Bulog," ujar Presiden Jokowi di Kampung Sunter Agung, Jakarta.

Baca Juga: Sebut Bansos Tak Perlu, Dananya untuk Obat-obatan, Teddy Gusnaidi: PPKM Darurat Tak Larang Kegiatan Ekonomi

Tak hanya itu, pada kesempatan tersebut Presiden Jokowi juga membagikan paket obat kepada masyarakat.

"Kedua, saya juga membagikan paket obat, baik yang untuk gejala ringan paket 1, paket 2 yang gejala sedang dan paket 3, yang pada awal ini akan membagikan 300.000 paket obat itu," kata Presiden Jokowi.

Adapun terkait Jokowi mendatangi rumah warga untuk membagikan sembako dan obat ini ditanggapi oleh politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera.

Menurutnya melakukan blusukan ke rumah warga saat PPKM Darurat itu berbahaya. Ia menyebut bahwa Presiden Jokowi tidak memberikan contoh yang baik untuk tetap di rumah.

Cuitan Mardani Ali Sera.
Cuitan Mardani Ali Sera.

Ia mengungkapkan bahwa niatan Presiden Jokowi bisa jadi baik, tetapi harus dilakukan dengan cara yang tepat di masa PPKM Darurat ini.

"Blusukan di masa PPKM berbahaya. Tidak memberi contoh yang baik untuk tetap di rumah. Msh ada byk yg komplain belum mendapatkan bansos & kehadiran negara dlm pandemi. Niat pak @jokowi bisa jd baik, tp hrs dilakukan dgn cara yg tepas di masa PPKM Darurat," ujar Mardani Ali Sera, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @MardaniAliSera.

Terkait penyaluran paket bantuan obat, Presiden Jokowi mengatakan akan diteruskan sebanyak 300.000 paket.

Baca Juga: 5 Pemain Amerika Utara Termahal Sepanjang Sejarah, Mulai dari Weston McKennie hingga Christian Pulisic

"Kita harapkan dengan pembagian sembako ini dan juga paket obat-obatan, vitamin, dan suplemen masyarakat bisa lebih tenang dalam menghadapi penyebaran Covid-19," kata Presiden Jokowi.

Pemerintah telah meluncurkan 300.000 paket obat dan vitamin yang dibagikan kepada warga yang melakukan isolasi mandiri (isoman) karena terpapar Covid-19 di Pulau Jawa dan Bali pada hari Kamis, 16 Juli 2021.

Pemerintah membaginya menjadi tiga paket, yaitu paket 1 berisi vitamin untuk warga dengan hasil PCR (polymerase chain reaction) positif tanpa gejala atau OTG; paket 2 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan kehilangan penciuman; dan paket 3 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan batuk kering.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Twitter @MardaniAliSera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x