“Untuk itu, menjaga protokol kesehatan, vaksinasi yang terus diupayakan pemerintah merupakan bagian ikhtiar yang tidak bisa diabaikan,” tutur Menag.
Pada kesempatan itu juga Menag Yaqut mengajak seluruh umat beragam untuk tidak lagi mendebatkan mengenai rasa takut kepada Tuhan dan takut kepada penyakit.
Sebab, menurutnya, kedua hal ini tidak sepatutnya untuk dipertentangkan di masa sekarang ini.
“Sudut pandang keagamaan kita mengajarkan, takut kepada Allah dan takut kepada bahaya penyakit, tidak perlu dipertentangkan. Tentu dalam bingkai keimanan dan kebebasan manusia dalam berikhtiar,” kata Menag Yaqut.
Acara Tahlil Nasional ini juga diikuti ribuan peserta yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia menggunakan aplikasi Zoom.
Pada kesempatan ini turut hadri pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga negara, serta jajaran Kemenag di lingkup pusat dan daerah.
Tahlil dimulai dengan pembacaan tawashul oleh KH Syukron Makmun, kemudian tahlil dipimpin oleh KH Abdul Qodir Ahmad Sahal (Pengasuh Pesantren Salafiyah Pasuruan).
Selanjutnya pada pembacaan doa dibacakan oleh KH Anwar Manshur (PBNU), Ustadz H Agus Tri Sundani (PP Muhammadiyah), dan KH Abdullah Jaidi (MUI).
Menag juga meminta kepada semua pihak untuk menaati kebijakan PPKM level 3 dan level 4 yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.